8 Mar 2022

METODOLOGI STUDI ISLAM

A. Pengertian Studi Islam

Studi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah bahts, yang kandungan maknanya secara kebahasaan adalah mencari sesuatu yang tersembunyi (gaib). Karena sesuatu yang tersembunyi dari akal manusia juga susah untuk digambarkan dalam benak (persepsi), apalagi mewujudkannya dalam dunia nyata (realitas) yang dapat dijangkau oleh indera, terutama yang sifatnya benda-benda maknawi seperti keberaniaan dan kejujuaran. Hal yang bisa dilakukan dalam kondisi seperti ini hanyalah berusaha mengetahui sebanyak mungkin karakteristiknya hingga mencapai hakikatnya secara utuh dan menyeluruh, melalui serangkaian langkah-langkah metodologis, dengan beragam prosedur yang berstandar ilmiah.
Islam sendiri secara etimologi berarti الا انقياد tunduk. Kata Islam juga berasal dari bahasa Arab, salima yang artinya selamat dan aslama yang berarti berserah diri, tunduk, dan patuh. Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya.

Bagi Sayyid Quthb, Islam diartikan sebagai:

“Islam berarti tunduk /patuh, taat dan mengikuti, yakni tunduk patuh kepada perintah Allah, taat kepada syari’at-Nya serta mengikut kepada rasul beserta manhajnya. Barang siapa tidak patuh, taat dan berittiba’ maka ia bukanlah seorang muslim. Oleh karenanya ia bukanlah penganut dari agama yang diridhai oleh Allah padahal Allah tidak meridhai kecuali Islam”
Sedangkan pengertian Islam menurut istilah adalah agama yang didasarkan pada lima pilar, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, mengelola zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Islam yang dipahami sebagai satu bentuk ilmu pengetahuan merujuk pada pengertian keutuhan seluruh sistem pemikiran ajaran yang terkandung dalam Islam. Dalam hal ini pemahaman tentang Islam dibangun dan dikembangkan berdasar tafsiran atau interpretasi manusia khususnya umat Islam dari makna atau maksud yang terkandung dalam ajaran Islam.
Dalam Al-Qur’an dan hadits yang merupakan sumber pokok ajaran Islam dapat ditemukan pembahasan semua aspek yang ada dalam semesta raya dan kehidupan makhluk yang ada di dalamnya, bahkan tentang negeri yang belum diketahui manusia sebelum mereka meninggal dunia, yaitu akhirat.

B. Urgensi Studi Islam

Saat ini umat islam sedang menghadapi tantangan dari kehidupan dunia dan budaya modern, studi keislaman menjadi sangat urgen. Studi islam dituntut untuk membuka diri terhadap masuknya dan digunakannya pendekatan- pendekatan yang bersifat objektif dan rasional. Dan secara bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif doktriner. Proses pengajaran islam hingga saat ini belum tersusun secara sistematis dan belum disampaikan menurut prinsip, pendekatan, dan metode yang direncanakan dengan baik.

Urgensi studi Islam yang demikian dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut:

1. Umat Islam saat ini pada kondisi yang problematis.
Saat ini umat Islam masih berada dalam posisi pinggiran (marginal) dan lemah dalam segala bidang kehidupan sosial budaya. Dalam kondisi ini, umat Islam harus bisa melakukan gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan operasional untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan tersebut.

2. Umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis tersebut.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal dengan era globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Pada suasana semacam ini tentunya umat many membutuhkan adanya aturan-aturan, nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman dan pandangan hidup yang universal dan diakui atau diterima oleh semua bangsa. Masalahnya adalah “darimana sumber aturan ini dan norma serta pedoman hidup yang universal itu diperoleh?” Umat manusia dalam peradaban dan kebudayaan memang telah berhasil menemukan aturan, nilai, dan norma sebagai pedoman dan pegangan hidup, yang berupa agama, filsafat serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Ruang Lingkup dalam Studi Islam

Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi saja, namun mengenai berbagai macam segi dari kehidupan manusia. Membahas studi Islam, bukan berarti hanya mempelajari tentang tata cara shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Namun juga hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia, baik untuk kaum muslimin sendiri maupun non muslim.
Studi Islam merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana memahami Islam secara sederhana dan elastis tanpa mendoktrin antara satu sama lain walaupun mengalami perbedaan dan berfikir sangat beda dalam memahami Islam secara konseptual. Islam agama yang indah yang mengatur semua yang terjadi di dalam kehidupan yang memiliki pedoman Al-Qur’an dan Hadis. Ruang lingkup metodologi studi Islam merupakan suatu pemikiran yang mengajak untuk berfikir secara kritis dan sistematis. Ruang lingkup metodologi studi Islam merupakan suatu hal yang membahas bagaimana cara mencari solusi dari masalah-masalah yang terkait dalam masyarakat dengan memecahkan masalah tersebut dengan kajian-kajian yang mempunyai bermacam-macam analisis yang dijadikan satu kesatuan melalui pendapat-pendapat pemikiran yang kemudian dianalisis agar mendapatkan pemecahan masalah-masalah dengan baik sehingga tidak menimbulkan permusuhan dan perselisihan.
Studi Islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran Islam yang dipraktikkan dalam sejarah kehidupan manusia, sedangkan pengetahuan agama merupakan pengetahuan yang sepenuhnya diambil dari ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya secara murni tanpa dipengaruhi oleh sejarah, seperti aqidah, ibadah, membaca Alqur’an, dan akhlak. Agama sebagai objek studi, minimal dapat dilihat dari sisi:

a. Sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolut, dan diterima apa adanya.
b. Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhay doktrin agamanya.
c. Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah kamu suka? Dukung blog ini ya.. :)