27 Apr 2022

FENOMENOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN STUDI KEISLAMAN

Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, Phainoai, yang berarti ‘menampak’dan phainomenon merujuk pada ‘yang menampak’. Istilah ini diperkenalkan olehJohannHeirinckh. Istilah fenomenologi apabila dilihat lebih lanjut berasal dari dua kata yakni; phenomenon yang berarti realitas yang tampak, dan logos yang berarti ilmu. Makafenomenologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berorientasi unutk mendapatanpenjelasan dari realitas yang tampak. Fenomenologi ialah studi tentang pengetahuanyangberasal dari kesadaran, atau dengan cara memahami suatu objek atau peristiwa denganmengalaminya secara sadar.


» Fenomenologi Sebuah Pemaknaan Rasional

Pemaknaan rasional merupakan suatu gagasan yang lahir atau didapatkandenganmempelajari kecakapan berpikir dengan mengandalkan logika, yakni mengarah padajalanpemikiran yang lurus atau masuk akal, tepat, dan teratur.

Selain pemaknaan secara logik, pencarian kebenaran dalamrasionalismejugadilakukan melalui pemaknaan terhadap empirik etik. Kebenaran melalui pemaknaanterhadap empirik logik, merupakan produk dari pemberdayaan ketajaman dayafikirmanusia atas indikasi empirik sensual. Sementara itu empirik etik kebenarannya diperolehkarena ketajaman akal budi manusia dalam memberi makna ideal atas indikasi empiris. Rasionalitik mencari makna lewat bangunan rasional grand concepts yang memayungi data objek spesifik.


» Fungsi Pemaknaan Rasional 

- Membantu setiap orang berpikir kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren.
- Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
- Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
- Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan, serta kesesatan. 
- Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.


» Integralisasi Metode Burhani dengan Fenomenologi

Sistem pengetahuan Burhani mengandaikan metodologi dan rasionalisasi denganmempertahankan kekuatan alam manusia dalam bentuk indera, pengalaman, dan akal untukmencapai pengetahuan dan kebenaran tersebut.
11 Sistem pengetahuan burhani dapat dibagi menjadi dua hal pokok yaitu:

1) Makna dan Kata
Bagi burhaniyun yang menggunkan filsafat sebagai kerangka berfikir, melihat bahwa pada hakikatnya yang universal akan menempatkan makna pada posisi otoritas, sedangkan bahasa yang bersifat partikular hanya sebagai penegasan atau ekspresinya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh al- Farabi bahwa makna datang lebih dahuludari pada kata, sebab makna datang dari sebuah pengkonsepsian intelektual yangberadadalam tataran pemikiran atau rasio yang kemudian diaktualisasikan dalamkata-kata. Al-Farabi memberikan pengandaian bahwa seandainya konsepsi intelektual itu letaknyadalam kata-kata itu sendiri, maka yang lahir selanjutnya bukanlah makna- makna dan pemikiran baru, tetapi kata-kata yang baru.

2) Silogisme Demotratif atau Qiyas Burhani
Silogisme demotratif atau qiyas burhani, berasal daribahasa Yunani yaitu sullogismos yang terbentuk dari kata sullegein; artinya mengumpulkan, yang menunjukkan pada kelompok, penghitung dan penarikan kesimpulan. Kata tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi qiyas atau proposisi (qadiyyah) yangdisebut premis, kemudian dirumuskan hubungannya dengan bantuan terminus medius atau term tengah untuk menuju kepada sebuah konsklusi yang meyakinkan.
Jika silogisme demonstratif atau qiyas burhani, adalah silogisme yang premis-premisnya terbentuk dari konsep-konsep yang benar, meyakinkan, sesuai dengan realitas empiris yang bukan nass atau teks dan diterima oleh akal.

PENDEKATAN MISTIS DAN SUFISTIK DALAM PENDEKATAN STUDI ISLAM

A.1 » Mistis

Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa, melalui hati sebagai alat merasa. Sehingga hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh indera dapat diterima oleh hati dan rasa. Pada dasarnya pengetahuan mistik itu sendiri telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an. Bagi umat manusia yang menganut agama islam segala hal yang termuat dalam Al-Qur’an ialah pasti benar.

Adapun objek dari pengetahuan mistis adalah objek yang abstrak-suprarasional, seperti alam ghaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka dan jin. Termasuk objek-objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistis ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supranatural seperti kebal, debus, pelet, penggunaan jin dan santet.


A.2 » Sufistik

Tafsir sufistik adalah metode penafsiran yang menekankan aspek etika, ruhaniyah dan memberikan motivasi terhadap sikap zuhud, serta mengajarkan cara hidup yang sarat dengan orientasi kehidupan ukhrawi yang lebih banyak dari kehidupan duniawi. 

Setelah membahas ketegorisasi tafsir tasawuf, maka dapat dilakukan pemetaan berdasarkan tinjauan epistemologinya. Sumber pengetahuan tafsir sufistik adalah intuisi dan teori filsafat. Intuisi diperoleh dari kasyf (penyingkapan) dan mujahadah yang telah mencapai ahwal (pengalaman spiritual karena kesungguhan dalam beribadah).


B.1 » Pengaruh Mistis dalam Dunia Modern

Akibat dari kondisi modernitas, manusia mulai merasakan kebutuhan akan suatu dasar yang kuat bagi moralitas mereka, yang tidak didapatkan dari ilmu-ilmu fisik. Karenanya, pemahaman baru dalam realitas diperlukan jika berpendapat peradaban harus diselamatkan dari “sinisme dan amoralitas” yang ditimbulkan oleh modernitas dan terusmenerus berkembang. Salah satu jalan, adalah kembali pada ilmu pengetahuan secara tradisional, yang memulai pencarian keuniversalan dengan mempelajari hal-hal yang khusus.

Mistisisme sebagai ilmu tradisional bisa menjadi pilihan untuk membebaskan manusia dari belenggu dua ekses utama modernitas, yakni “sinisme dan amoralitas”. Pemahaman dunia materialistik dinilai terbukti gagal menjawab kebutuhan dasar manusia akan kebahagiaan hidupnya. Karena bukannya kebahagiaan yang diraih, melainkan justru kehancuran lingkungan hidup manusia, yang selanjutnya berkonsekuensi pada kehancuran hidup dan diri manusia sendiri.


B.2 » Pengaruh Sufistik dalam Dunia Modern

Kehadiran tasawuf di dunia modern ini sangat diperlukan, guna membimbing manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang yang semula hidupnya glamour dan suka hura-hura menjadi orang yang asketis (zuhud pada dunia).

Agama merupakan satu tawaran dalam kegersangan dan kehampaan spiritualitas manusia modern. Kondisi kekinian telah membawa orang jauh dari Tuhannya. Untuk itu, jalan untuk membawanya kembali adalah dengan menginternalkan nilai-nilai spritual (dalam Islam disebut tasawuf) atau membumikannya dalam kehidupan masa kini.

21 Apr 2022

URUTAN 5 PROFESI PENERJEMAH PALING MENARIK MENURUT SAYA

1. Penerjemah Sastra

Menurut saya pekerjaan penerjemah ini yang paling menarik. Karena penerjemah sastra ini harus memperlihatkan secara detail dan diterjemahkan dengan menggunakan bahasa yang memiliki nilai sastra juga. Penerjemah sastra juga mempunyai bayaran tertinggi apalagi dalam penerjemah karya sastra, yang kerjanya menerjemahkan bahasa jenis sastra ke dalam bahasa yang berbeda sehingga dapat dinikmati di seluruh dunia. Penerjemahan itu bisa datang dalam bentuk jurnal, puisi, atau buku yang panjang.

Seorang penerjemah sastra mungkin menghabiskan banyak waktu pada satu karya tulis untuk memastikan bahwa itu mudah dibaca dalam bahasa lain. Bayaran penerjemah ini dapat menghasilkan rata-rata 47.000 US Dollar dalam setahun. Tidak hanya itu, seorang penerjemah sastra yang sudah terbiasa dengan pekerjaan ini bahkan bisa mendapatkan pendapatan lebih dari itu karena kosakata dan pengetahuannya yang banyak dan pengalaman yang tak bisa di beli.


2. Simultan Interpreter

Penerjemah berikutnya adalah Simultan Interpreter. Penerjemah yang mempunyai bayaran tertinggi. Tak hanya punya bayaran tinggi, tetapi juga pekerjaan penerjemah ini adalah yang paling sulit yang dapat ditemukan. Proses penafsiran simultan adalah proses yang rumit. Seorang juru bahasa harus dapat mendengarkan, menerjemahkan dan berbicara semua pada saat yang bersamaan.

Terlihat biasa mungkin ada lebih dari satu orang yang bekerja pada satu waktu karena tingkat fokus yang tinggi. Jika seseorang menafsirkan dalam jangka waktu panjang, maka akan sulit dan melelahkan. Jenis juru bahasa ini dapat menghasilkan gaji tahunan rata-rata sekitar 50.000 US Dollar. Bahkan beberapa dapat menghasilkan lebih dari itu tergantung pada area dan untuk siapa kamu bekerja.


3. Penerjemah Medis

Penerjemah ini tidak hanya perlu memahami bahasa yang akan mereka terjemahkan, tetapi mereka juga perlu memahami terminologi dan konten medis. Tanpa itu semua, terjemahan mereka mungkin tidak dapat ditransfer dan dipahami dengan benar dari satu pihak ke pihak berikutnya.
Para profesional ini juga harus memiliki keterampilan menulis secara normal. Mereka harus benar-benar tahu tentang dunia medis yang terkadang dalam percakapan sehari-hari terlihat awam. Mereka menghasilkan sekitar 42.000 US Dollar setahun.


4. Penerjemah Kehakiman
Profesi penerjemah berikutnya adalah penerjemah kehakiman. Mereka bekerja di ruang sidang atau sistem peradilan untuk membaca dan menulis ulang dokumen dalam bahasa lain. Para penerjemah ini juga harus terbiasa dengan istilah hukum dan bagaimana sistem peradilan bekerja. Mereka harus benar-benar tahu bagaimana menyampaikan penerjemahannya di ruang sidang agar tidak terlihat ambigu atau yang paling berbahaya adalah salah memahami. Penting juga bahwa mereka memiliki keterampilan menulis untuk membantu mereka. Penerjemah ini menghasilkan sekitar 41.000 US Dollar per tahun. Bahkan bisa mendapatkan bayaran yang lebih tinggi tergantung dengan siapa mereka bekerja.


5. Penerjemah Pelokalan
Profesi penerjemah yang terakhir adalah penerjemah pelokalan. Menurut saya jenis terjemahan ini sedikit lebih baru karena teknologi yang sedang naik daun. Penerjemah pelokalan akan menerjemahkan perangkat lunak sehingga dapat digunakan bersama dengan berbagai bahasa. Bukan karena bayarannya, tetapi karena penerjemahan ini bisa dikerjakan dengan waktu santai tergantung deadline yang diberikan. Penerjemahan ini tidak secara langsung tetapi secara bertahap. Karena itulah saya mencantumkan profesi penerjemah ini di akhir. Masuk akal bila perangkat lunak bisa universal, tetapi bahasa yang digunakan mungkin tidak. Penerjemah ini menghasilkan sekitar 44.000 US Dollar per tahun.

20 Apr 2022

PSIKOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

A. Pengertian dan Perkembangan Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik. Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha untuk memahami perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial.

Edward Bradford Titchener (1867-1927) mencoba menyebarluaskan ajaran-ajaran Wundt ke Amerika. Akan tetapi, orang Amerika yang terkenal praktis dan pragmatis kurang suka pada teori Wundt yang dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Mereka kemudian membentuk aliran sendiri yang disebut Fungsionalisme dengan tokoh-tokohnya yakni William James (1842-1910) dan James Mc Keen Cattel (1866-1944). Aliran ini lebih mengutamakan fungsi-fungsi jiwa dari pada mempelajari strukturnya. Ditemukannya teknik evaluasi psikologi (sekarang psikotest) oleh Cattel merupakan bukti betapa pragmatisnya orang-orang Amerika.

Di Eropa muncul juga reaksi terhadap Wundt dari aliran Gestalt. Aliran Gestalt menolak ajaran elementisme Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, yang banyak diteliti aliran ini) haruslah dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh (suatu gestalt) yang tidak terpecah dalam bagian-bagian. Diantara tokohnya adalah Max Wertheimer (1880- 1943), Kurt Koffka (1886-1941), Wolfgang Kohler (1887-1967) .Di Leipzig, pada tahun 1924 Krueger memperkenalkan istilah Ganzheit (berasal dari kata da Ganze yang berarti keseluruhan).

Perkembangan lebih lanjut dari psikologi Gestalt adalah munculnya “Teori Medan (Field Theory)” dari Kurt Lewin (1890-1947). Mulanya Lewin tertarik pada faham Gestalt, tetapi kemudian ia mengeritiknya karena dianggap tidak memadai. Namun demikian, berkat Lerwin, sebagai perkembangan lebih lanjut di Amerika Serikat lahir aliran “Psikologi Kognitif” yang merupakan perpaduan antara aliran Behaviorisme yang tahun 1940-an sudah ada di Amerika dengan aliran Gestalt yang dibawa oleh Lewin. Aliran psikologi Kognitif sangat menitikberatkan proses-proses sentral (seperti sikap, ide, dan harapan) dalam mewujudkan tingkah laku.

Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Seperti psikologi di barat yang memiliki sejarah yang rumit, begitu pula psikologi di indonesia. Tetapi psikologi di barat tidak selalu dapat di terapkan di indonesia, bahkan psikologi yang ada di indonesia belum tentu dapat berlaku pada etnik lainnya, misalnya standar IQ dari Wescsler-Bellevue yang berlaku di negaranagara barat tidak berlaku umum di indonesia. Lebih lanjut lagi, standar yang berlaku bagi golongan etnik atau kelas sosial tertentu di indonesia belum tentu berlaku bagi golongan atau etnik lainnya. 

Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya. Dan perkembangan psikologi sekarang menuju psikologi yang kontemporer sesuai dengan perkembangan zaman, muncul teori-teori baru dan aliran-aliran baru seperti Psikologi Lintas Budaya (cross cultur psychology), Psikologi Indgeneus (Indegeneous Psychology), dan Psikologi Positif (Positive Psychology).


B. Psikologi Dalam Konsep Islam

Para ilmuwan Psikolog Muslim mencoba membangun perspektif Islam terhadap konsep-konsep psikologi modern. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa islam adalah sumber pedoman, pandangan dan tata nilai kehidupan bagi manusia, dan dalam Al-Qur‘an sendiri banyak mengungkap tentang konsep manusia. Agama Islam merupakan agama yang mengutamakan ilmu pengetahuan, terbukti dengan ayat pertama turun kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang berisi perintah membaca dan menulis dan Al-Qur‘an adalah kitab yang berisi ilmu pengetahuan dan merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian, Islam dapat dipandang sebagai pisau analisis untuk membedah teori-teori psikologi modern.

Dalam sudut pandang Islam, manusia bertindak dengan kemauan bebas dan di sisi lain Islam memandang manusia dituntun oleh akal dan hati nuraninya, seperti yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi 18:29 : “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barang siapa yang ingin percaya(beriman) hendaklah ia percaya (beriman) dan barang siapa yang menghendaki kafir biarlah dia kafir.” (QS. Al-Kahfi 18:29).

Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam adalah suatu upaya yang paling orisinal dan paling menantang, karena ada usaha untuk menghadirkan perspektif baru dalam memahami manusia secara psikologis. Dalam ajaran Islam, cara untuk memahami manusia dan alam semesta dapat dilakukan melalui dua pintu, yaitu ayat kauniah dan ayat qauliyah. Untuk memahami manusia dan mengenali manusia kita tidak semata-mata menggunakan teks al-Qur‘an dan al-Hadits (ayat qauliyah), tapi juga dengan menggunakan, memikirkan, dan merefleksikan kejadian-kejadian yang berada di alam semesta dan yang terjadi pada diri manusia (ayat kauniah) dengan menggunakan akal, indra dan intuisi.


C. Teori Psikologi Islam

(Gleitman, Groos, dan Reisberg, 2011:1) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Sedangkan pengertian islam secara bahasa berasal dari kata aslama - yuslimu – islāman yang bermakna untuk menerima, menyerah atau tunduk dan dalam pengertian yang lebih jauh taat kepada Tuhan. 

Dengan merujuk pada penjelasan diaatas maka dapat disimpulkan bahwa psikologi islam adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan perilaku manusia dan bagaimana cara penaggulangannya berdasarkan sumber yang tidak mengakui banyak Tuhan dan berpedoman pada ayat-ayat Ilahi (Al-Qur’an) serta hadits Rasulullah saw. ditambah dengan pendapat-pendapat ulama. 

Objek dari psikologi islam adalah manusia. Jadi psikologi islam adalah ilmu tentang manusia, khususnya tentang kepribadian manusia yang meliputi aspek teori, filsafat, metodologi dan penedekatan masalah yang berdasarkan kepada sumber formal islam (alQuran dan as-Summah), akal, panca indra dan intuisi.


D. Teori Psikologi Barat

Para ahli psikologi Barat telah sepakat mendefinisikan ilmu Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Mereka mengambil istilah perilaku sedangkan orang awam menganggap bahwa ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan jiwa. Hal tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan sangat bergantung pada empirisme, maka jiwa yang kasat mata tentu mustahil untuk dipelajari. Oleh sebab itu, perilaku yang dianggap sebagai manifestasi jiwa dapat dijadikan alternatif untuk mempelajari kondisi kejiwaan manusia. Alhasil, ilmu psikologi berkembang pesat setelah melepaskan diri dari filsafat ketika Wilhelm Wundt membangun sebuah laboratorium di Leipzig.

Terdapat perbedaan mendasar antara psikologi barat dan Psikologi Islam. Perbedaan tersebut, dapat dilihat dari beberapa konsep dasar psikologi barat, yaitu:

• Psikologi Fisiologi 
Psikologi Barat yang memusatkan perhatiannya pada aspek jismia adalah fisiologi (physisiologi pshychology), psikologi ini membahas tentang tingkah laku manusia berdasarkan kajian terhadap sistem saraf dan fungsi kelenjar manusia. Pusat sistem syaraf tersebut adalah di otak dan sumsung tulang belakang. Psikologi ini mengkhususkan pada perhatian pada menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi di dalam tubuh, terutama dalam otak dan system syaraf.

• Psikoanalisa 
Psikoanalisa memandang perilaku manusia banyak dipengaruhi oleh masa lalu, ketidak sadaran, dan dorongan-dorongan biologis (nafsu-nafsu), yang selalu menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi. Jadi psikoanalisa memandang manusia adalah buruk, liar, kejam, non etis, egois, sarat nafsu, dan bertuhan kepada kenikmatan jasmani.

• Behaviorisme 
Menurut Hanna Djumhana Bastaman bahwa psikologi ini memberikan memberikan kontribusi penting dengan ditemukannya asas-asas perubahan perilaku yang banyak diamalkan dalam kegiatan pendidikan, psikoterapi, pembentukan akhlak, perubahan sikap dan penertiban sosial melalui law enforcement.

• Psikologi Humanistik 
Pandangan psikologi yang sering dikelompokkan ke dalam psikologi humanistik, dengan ini menemukan dimensi lain pada diri manusia di samping dimensi raga (somatis) dan dimensi kejiwaan (psikis), yaitu dimensi neotik (neotic) atau sering juga disebut dimensi keruhanian (spiritual). Logoterapi mengajarkan bahwa manusia harus dipandang sebagai kesatuan raga, jiwa, rohani yang tak terpisahkan. Selain itu logoterapi menganggap hasrat untuk hidup bermakna adalah motivasi utama manusia dan bila seorang berhasil memenuhinya akan menjadikan hidupnya bermakna dan bahagia. Sebaliknya bila ia tak mampu memenuhi arti hidupnya akan menyebabkan hidupnya hampa tak bermakna.


E. Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam

Psikologi Islami memandang bahwa manusia selalu dalam proses berhubungan dengan alam, manusia, dan Tuhan. Hubungan manusia dengan alam sangat diperlukan untuk menghargai dan menghormati terhadap ciptaannya sehingga manusia mampu menjaga lingkungan yang baik. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya yaitu menjaga dan melindungi harga dan martabat sebagai manusia, karena manusia diciptakan sama, maka sikap dan tindakan jangan sampai mengakibatkan perpecahan dan permusuhan. Sementara manusia dengan Tuhan tiada lain untuk menciptakan hubungan penghambaan yang baik, karena manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan penuh kasih sayang.

Islam berpendapat bahwa hidup manusia di dunia ini tidak bisa terlepas dari hidup manusia di akhirat. Bahwa lebih dari itu, corak hidup manusia di dunia ini menentukan corak hidupnya di akhirat kelak. Prinsip-prinsip ajaran tersebut harus dilakukan oleh umat Islam untuk mengembangkan kesadaran spritual untuk meningkatkan kualitas dan potensi hidup secara Islami. Semangat konsep psikologis humanistik mengisi dan mengembangkan bahkan mengkritik konsep-konsep barat yang cenderung mengedepankan konsep pemisahan agama dengan ilmu pengetahuan.

Manusia tidak dibebaskan begitu saja tanpa adanya pergerakan hati mereka untuk memilih. Setiap manusia dilahirkan sebagai muslim pada saat awal penciptaannya. Manusia adalah sekumpulan kontradiksi, yaitu diciptakan secara fitrah dalam keadaan beriman tetapi mereka juga memiliki kecenderungan untuk mengikuti al-Nafs atau keinginan jasmaninya. Keadaan ini justru merupakan kekuatan besar untuk melaksanakan tugas sebagai hamba dan khalifah karena akan mudah menerima ajaran agama yaitu Islam, suatu agama yang sesuai dengan fitrah kejadian manusia, agama yang mengatur hubungan manusia dan Tuhan, manusia dengan sesamannya dan manusia dengan alam lainnya.

13 Apr 2022

SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN ISLAM

Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum. Kaitannya dengan pendekatan sosiologi. Minimal ada tiga teori yang bisa digunakan dalam penelitian, yaitu: teori fungsional, teori interaksional, dan teori konflik. Tapi ada juga yang menambahkan dua teori lainnya, yaitu teori peranan dan teori kepentingan.
Sosiologi memiliki berbagai paradigma untuk mengkaji suatu masalah, sehingga sosiologi merupakan ilmu sosial yang berparadigma ganda. Adapun struktur paradigma di dalam sosiologi adalah sebagai berikut: paradigma fakta sosial, paradigma devinisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi.


Kehidupan Masyarakat Madani

Terminologi “masyarakat madani” sebenarnya merupakan istilah yang baru muncul yaitu dari hasil pemikiran Muhammad Al-Naguib Al-Attas dalam studinya akhir-akhir ini. Ia menyatakan bahwa dalam literatur Islam sebenarnya tidak mengenal istilah “masyarakat madani”, melainkan mengenal istilah yang serupa yaitu“al-madinah al-fadlilah” atau “negara utama” (secara harfiyah “kota utama”), yang berasal dari pemikiran Al-Farabi pada abad pertengahan. Selanjutnya AlNaguib menegaskan bahwa secara etimologi masyarakat madani memiliki dua arti yaitu, Pertama, “masyarakat kota”, karena madani berasal dari kata bahasa Arab madinah yang berarti kota; dan Kedua, “masyarakat berperadaban”, karena madani berasal dari kata Arab tamddun atau madinah yang berarti peradaban, dengan demikian masyarakat madani adalah “masyarakat yang beradab”.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air, bab ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejarah pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-unsur di dalamnya.
Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang berarti peradaban, oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab.
Konsep “Masyarakat Madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep “civil society”. Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini tahun 1995 adalah Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai Masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk Masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi histories ketidak bersalahan pembentukan civil society dalam Masyarakat muslim modern.

3 Apr 2022

ANTROPOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang bertujuan memahami kenyataan yang terjadi di masyarakat. Secara etimologi antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani dari asal kata anthropos berarti manusia, dan logos berarti ilmu, dengan demikian secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Dalam kamus besar bahasa indonesia, antropologi disebut sebagai ilmu tentang manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau.


PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI ISLAM

1. Fase Pertama (Sebelum abad ke-18)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.

2. Fase Kedua (pertengahan abad ke-19)
Bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangankarangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.

3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun kolonikoloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

4. Fase Keempat (setelah tahun 1930-an) 
Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.


BUDAYA ISLAM DARI SUDUT PANDANG ANTROPOLOGI

Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang di hadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. Terdapat empat teori kajian agama dalam antropologi, yaitu:
1. Intelektualitas
2. Strukturalis
3. Fungsionalis
4. Simbolis.
Teori ini dimulai dari kajian intelektualisme yang meninjau definisi agama dan perkembangan agama tersebut dalam masyarakat. Dalam hal ini, agama juga dikatakan sebagai kepercayaan pada kekuatan supranatural. Dari sini juga memunculkan realitas agama dari animisme sampai monoteisme. Ketiga teori selanjutnya dibahas oleh Emile Durkheim dalam buku “The Elementary Forms of the Religious Life”. Dalam hal ini ia menganggap masyarakat sebagai sebuah keseluruhan (totalitas) yang diikat oleh hubungan sosial. Masyarakat adalah struktur dari ikatan sosial yang dikuatkan oleh konsensus moral. Kemudian, Emile Durkheim mengungkapkan tentang fungsi agama sebagai penguat solidaritas sosial, dan Sigmund Freud yang mengungkapkan agama sebagai penyeimbang gejala kejiwaan manusia.


PEMBAURAN AGAMA DAN BUDAYA 

1. Akulturasi 
Dalam konsep akulturasi, Islam diposisikan sebagai 'Kebudayaan Asing' dan masyarakat sebagai lokal yang menjadi penerima kebudayaan asing tersebut. Misalnya, masyarakat Jawa yang memiliki tradisi 'Slametan' yang cukup kuat, ketika Islam Datang maka tradisi tersebut masih tetap jalan dengan mengambilunsur Islam terutama dalam doa-doa yang dibaca. Wadah slametan tetap ada, akan tetapi isinya mengambil ajaran Islam. Menurut Koenjaraningrat (1981) ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji proses akulturasi antara agama dan budaya. Di antaranya adalah:
a. Keadaan masyarakat penerima, sebelum proses akulturasi mulai berjalan.
b. Individu-individu yang membawa unsur kebudayaan asing.
c. Saluran-saluran yang dipakai oleh unsur kebudayaan asing untuk masuk kebudayaan penerima.
d. Bagian-bagian masyarakat penerima yang terkena pengaruh unsur budayaasing.
e. Reaksi dari individu yang terekena kebudayaan asing.

2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok-kelompok masyarakat yang berlatar kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif dalam waktu yang lama sehingga masing-masing kebudayaan tadi berubah bentuknya dan membentuk kebudayaan baru. Asimilasi terjadi apabila masing-masing kelompok kmemiliki sikap toleransi dan simpati satu dengan yang lainnya. Sunan Kalijaga misalnya,seorang tokoh jawa yang berhasil membangun budaya baru di tanah Jawa, dengan memadukan antara unsur-unsur Islam dengan unsur-unsur Jawa. Hal tersebut dapat kita saksikan dari perkembangan Islam diJawa yang berbed adengan Islam di tanah kelahirannya yaitu Arab. Adapun hal-hal yang menghambat proses asimilasi diantaranya:
a. Kurang pengetahuan tentang kebudayaan baru yang dihadapi.
b. Sifat takut dengan kekuatan budayan lain.
c. Perasaan superiorits dari individu-individu terhadap kebudayaan lain.