27 Apr 2022

PENDEKATAN MISTIS DAN SUFISTIK DALAM PENDEKATAN STUDI ISLAM

A.1 » Mistis

Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa, melalui hati sebagai alat merasa. Sehingga hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh indera dapat diterima oleh hati dan rasa. Pada dasarnya pengetahuan mistik itu sendiri telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an. Bagi umat manusia yang menganut agama islam segala hal yang termuat dalam Al-Qur’an ialah pasti benar.

Adapun objek dari pengetahuan mistis adalah objek yang abstrak-suprarasional, seperti alam ghaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka dan jin. Termasuk objek-objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistis ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supranatural seperti kebal, debus, pelet, penggunaan jin dan santet.


A.2 » Sufistik

Tafsir sufistik adalah metode penafsiran yang menekankan aspek etika, ruhaniyah dan memberikan motivasi terhadap sikap zuhud, serta mengajarkan cara hidup yang sarat dengan orientasi kehidupan ukhrawi yang lebih banyak dari kehidupan duniawi. 

Setelah membahas ketegorisasi tafsir tasawuf, maka dapat dilakukan pemetaan berdasarkan tinjauan epistemologinya. Sumber pengetahuan tafsir sufistik adalah intuisi dan teori filsafat. Intuisi diperoleh dari kasyf (penyingkapan) dan mujahadah yang telah mencapai ahwal (pengalaman spiritual karena kesungguhan dalam beribadah).


B.1 » Pengaruh Mistis dalam Dunia Modern

Akibat dari kondisi modernitas, manusia mulai merasakan kebutuhan akan suatu dasar yang kuat bagi moralitas mereka, yang tidak didapatkan dari ilmu-ilmu fisik. Karenanya, pemahaman baru dalam realitas diperlukan jika berpendapat peradaban harus diselamatkan dari “sinisme dan amoralitas” yang ditimbulkan oleh modernitas dan terusmenerus berkembang. Salah satu jalan, adalah kembali pada ilmu pengetahuan secara tradisional, yang memulai pencarian keuniversalan dengan mempelajari hal-hal yang khusus.

Mistisisme sebagai ilmu tradisional bisa menjadi pilihan untuk membebaskan manusia dari belenggu dua ekses utama modernitas, yakni “sinisme dan amoralitas”. Pemahaman dunia materialistik dinilai terbukti gagal menjawab kebutuhan dasar manusia akan kebahagiaan hidupnya. Karena bukannya kebahagiaan yang diraih, melainkan justru kehancuran lingkungan hidup manusia, yang selanjutnya berkonsekuensi pada kehancuran hidup dan diri manusia sendiri.


B.2 » Pengaruh Sufistik dalam Dunia Modern

Kehadiran tasawuf di dunia modern ini sangat diperlukan, guna membimbing manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang yang semula hidupnya glamour dan suka hura-hura menjadi orang yang asketis (zuhud pada dunia).

Agama merupakan satu tawaran dalam kegersangan dan kehampaan spiritualitas manusia modern. Kondisi kekinian telah membawa orang jauh dari Tuhannya. Untuk itu, jalan untuk membawanya kembali adalah dengan menginternalkan nilai-nilai spritual (dalam Islam disebut tasawuf) atau membumikannya dalam kehidupan masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah kamu suka? Dukung blog ini ya.. :)