31 Mei 2022

INTERAKSI ISLAM DENGAN TRADISI DAN BUDAYA

Manusia bersosial dan membentuk suatu kominitas dan dalam komunitas tersebut memiliki sesuatu yang dijaga dan diturunkan secara bersama seperti pola hidup dan ini yang dinamakan sebagai tradisi yang di yakini bersama dan hal ini tidak di temukan di daerah lain. Islam yang harus berhadapan dengan nilai-nilai yang ada dalam keyakinan budaya, dan memperhatikan aspek tradisi dan budaya dalam Islam agar tidak salah dalam konteksnya.

Eksistensi adat dan kearifan lokal dalam islam bahwa tradisi masyarakat yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari'at islam dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam menetapkan hukum Islam atau fiqih. Jika suatu tradisi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam maka hal tersebut boleh saja di lakukan. Tradisi di dalam perspektif agama Islam yaitu bahwa tradisi dapat dipahami sebagai kebiasaan yang turun temurun yang masih di lakukan di dalam masyarakat. Dalam hal ini sebenarnya beradal dari bahasa arab adat yaitu bentuk jamak dari a`dah. Adat ini merupakan kebiasaan dan hal yang dianggap bersinonim dalam 'Urf. 'Urf dapat dipahami sebagai sesuatu yang dikenal atau diterima secara umum.

Tradisi dan budaya merupakan hal yang berbeda, budaya merupakan ide, adat istiadat dan perilaku sosial kelompok dalam sosial tertentu sedangkan tradisi merupakan transmisi kebiasaan dan kepercayaan dari suatu generasi ke generasi lainnya. Budaya dapat di klasifikasikan menjadi dua yaitu Local cultur merupakan budaya yang berada pada lingkup lingkungan yang kecil pada suatu masyarakat, dan budaya besar merupakan kebudayaan yang jumlah penganutnya luas atau banyak orang yang menganut suatu budaya tersebut.

Ada beberapa prinsip agama Islam dalam memandang budaya yaitu 
1. tidak melanggar ketentuan syariat
2. Tidak menimbulkan mafsadat atau kerusakan
3. Mendatangkan kemaslahatan atau kebaikan
4. Mencerminkan uhkuwah islamiyah
5. Mencerminkan akhlak yang baik.

Islam datang di bawa oleh Nabi Muhammad. Terdapat 3 mode interaksi Islam dengan bangsa Arab, yaitu:
1. Tahmil/menerima, menyempurnakan yang sudah ada di masyarakat. 
2. Taghyir/ menerima dan menginstruksi, tradisi itu sudah ada tetapi di modifikasi. 
3. Tahrim/penghapus dari tata nilai yang bertentangan dengan agama Islam. 

27 Apr 2022

FENOMENOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN STUDI KEISLAMAN

Fenomenologi berasal dari bahasa Yunani, Phainoai, yang berarti ‘menampak’dan phainomenon merujuk pada ‘yang menampak’. Istilah ini diperkenalkan olehJohannHeirinckh. Istilah fenomenologi apabila dilihat lebih lanjut berasal dari dua kata yakni; phenomenon yang berarti realitas yang tampak, dan logos yang berarti ilmu. Makafenomenologi dapat diartikan sebagai ilmu yang berorientasi unutk mendapatanpenjelasan dari realitas yang tampak. Fenomenologi ialah studi tentang pengetahuanyangberasal dari kesadaran, atau dengan cara memahami suatu objek atau peristiwa denganmengalaminya secara sadar.


» Fenomenologi Sebuah Pemaknaan Rasional

Pemaknaan rasional merupakan suatu gagasan yang lahir atau didapatkandenganmempelajari kecakapan berpikir dengan mengandalkan logika, yakni mengarah padajalanpemikiran yang lurus atau masuk akal, tepat, dan teratur.

Selain pemaknaan secara logik, pencarian kebenaran dalamrasionalismejugadilakukan melalui pemaknaan terhadap empirik etik. Kebenaran melalui pemaknaanterhadap empirik logik, merupakan produk dari pemberdayaan ketajaman dayafikirmanusia atas indikasi empirik sensual. Sementara itu empirik etik kebenarannya diperolehkarena ketajaman akal budi manusia dalam memberi makna ideal atas indikasi empiris. Rasionalitik mencari makna lewat bangunan rasional grand concepts yang memayungi data objek spesifik.


» Fungsi Pemaknaan Rasional 

- Membantu setiap orang berpikir kritis, lurus, tetap, tertib, metodis, dan koheren.
- Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
- Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
- Memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis
- Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan, serta kesesatan. 
- Mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.


» Integralisasi Metode Burhani dengan Fenomenologi

Sistem pengetahuan Burhani mengandaikan metodologi dan rasionalisasi denganmempertahankan kekuatan alam manusia dalam bentuk indera, pengalaman, dan akal untukmencapai pengetahuan dan kebenaran tersebut.
11 Sistem pengetahuan burhani dapat dibagi menjadi dua hal pokok yaitu:

1) Makna dan Kata
Bagi burhaniyun yang menggunkan filsafat sebagai kerangka berfikir, melihat bahwa pada hakikatnya yang universal akan menempatkan makna pada posisi otoritas, sedangkan bahasa yang bersifat partikular hanya sebagai penegasan atau ekspresinya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh al- Farabi bahwa makna datang lebih dahuludari pada kata, sebab makna datang dari sebuah pengkonsepsian intelektual yangberadadalam tataran pemikiran atau rasio yang kemudian diaktualisasikan dalamkata-kata. Al-Farabi memberikan pengandaian bahwa seandainya konsepsi intelektual itu letaknyadalam kata-kata itu sendiri, maka yang lahir selanjutnya bukanlah makna- makna dan pemikiran baru, tetapi kata-kata yang baru.

2) Silogisme Demotratif atau Qiyas Burhani
Silogisme demotratif atau qiyas burhani, berasal daribahasa Yunani yaitu sullogismos yang terbentuk dari kata sullegein; artinya mengumpulkan, yang menunjukkan pada kelompok, penghitung dan penarikan kesimpulan. Kata tersebut jika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi qiyas atau proposisi (qadiyyah) yangdisebut premis, kemudian dirumuskan hubungannya dengan bantuan terminus medius atau term tengah untuk menuju kepada sebuah konsklusi yang meyakinkan.
Jika silogisme demonstratif atau qiyas burhani, adalah silogisme yang premis-premisnya terbentuk dari konsep-konsep yang benar, meyakinkan, sesuai dengan realitas empiris yang bukan nass atau teks dan diterima oleh akal.

PENDEKATAN MISTIS DAN SUFISTIK DALAM PENDEKATAN STUDI ISLAM

A.1 » Mistis

Pengetahuan mistis ialah pengetahuan yang diperoleh tidak melalui indera dan bukan melalui rasio. Pengetahuan ini diperoleh melalui rasa, melalui hati sebagai alat merasa. Sehingga hal-hal yang tidak dapat dipahami oleh indera dapat diterima oleh hati dan rasa. Pada dasarnya pengetahuan mistik itu sendiri telah tercantum jelas dalam Al-Qur’an. Bagi umat manusia yang menganut agama islam segala hal yang termuat dalam Al-Qur’an ialah pasti benar.

Adapun objek dari pengetahuan mistis adalah objek yang abstrak-suprarasional, seperti alam ghaib termasuk Tuhan, malaikat, surga, neraka dan jin. Termasuk objek-objek yang hanya dapat diketahui melalui pengetahuan mistis ialah objek-objek yang tidak dapat dipahami oleh rasio, yaitu objek-objek supranatural seperti kebal, debus, pelet, penggunaan jin dan santet.


A.2 » Sufistik

Tafsir sufistik adalah metode penafsiran yang menekankan aspek etika, ruhaniyah dan memberikan motivasi terhadap sikap zuhud, serta mengajarkan cara hidup yang sarat dengan orientasi kehidupan ukhrawi yang lebih banyak dari kehidupan duniawi. 

Setelah membahas ketegorisasi tafsir tasawuf, maka dapat dilakukan pemetaan berdasarkan tinjauan epistemologinya. Sumber pengetahuan tafsir sufistik adalah intuisi dan teori filsafat. Intuisi diperoleh dari kasyf (penyingkapan) dan mujahadah yang telah mencapai ahwal (pengalaman spiritual karena kesungguhan dalam beribadah).


B.1 » Pengaruh Mistis dalam Dunia Modern

Akibat dari kondisi modernitas, manusia mulai merasakan kebutuhan akan suatu dasar yang kuat bagi moralitas mereka, yang tidak didapatkan dari ilmu-ilmu fisik. Karenanya, pemahaman baru dalam realitas diperlukan jika berpendapat peradaban harus diselamatkan dari “sinisme dan amoralitas” yang ditimbulkan oleh modernitas dan terusmenerus berkembang. Salah satu jalan, adalah kembali pada ilmu pengetahuan secara tradisional, yang memulai pencarian keuniversalan dengan mempelajari hal-hal yang khusus.

Mistisisme sebagai ilmu tradisional bisa menjadi pilihan untuk membebaskan manusia dari belenggu dua ekses utama modernitas, yakni “sinisme dan amoralitas”. Pemahaman dunia materialistik dinilai terbukti gagal menjawab kebutuhan dasar manusia akan kebahagiaan hidupnya. Karena bukannya kebahagiaan yang diraih, melainkan justru kehancuran lingkungan hidup manusia, yang selanjutnya berkonsekuensi pada kehancuran hidup dan diri manusia sendiri.


B.2 » Pengaruh Sufistik dalam Dunia Modern

Kehadiran tasawuf di dunia modern ini sangat diperlukan, guna membimbing manusia agar tetap merindukan Tuhannya, dan bisa juga untuk orang-orang yang semula hidupnya glamour dan suka hura-hura menjadi orang yang asketis (zuhud pada dunia).

Agama merupakan satu tawaran dalam kegersangan dan kehampaan spiritualitas manusia modern. Kondisi kekinian telah membawa orang jauh dari Tuhannya. Untuk itu, jalan untuk membawanya kembali adalah dengan menginternalkan nilai-nilai spritual (dalam Islam disebut tasawuf) atau membumikannya dalam kehidupan masa kini.

21 Apr 2022

URUTAN 5 PROFESI PENERJEMAH PALING MENARIK MENURUT SAYA

1. Penerjemah Sastra

Menurut saya pekerjaan penerjemah ini yang paling menarik. Karena penerjemah sastra ini harus memperlihatkan secara detail dan diterjemahkan dengan menggunakan bahasa yang memiliki nilai sastra juga. Penerjemah sastra juga mempunyai bayaran tertinggi apalagi dalam penerjemah karya sastra, yang kerjanya menerjemahkan bahasa jenis sastra ke dalam bahasa yang berbeda sehingga dapat dinikmati di seluruh dunia. Penerjemahan itu bisa datang dalam bentuk jurnal, puisi, atau buku yang panjang.

Seorang penerjemah sastra mungkin menghabiskan banyak waktu pada satu karya tulis untuk memastikan bahwa itu mudah dibaca dalam bahasa lain. Bayaran penerjemah ini dapat menghasilkan rata-rata 47.000 US Dollar dalam setahun. Tidak hanya itu, seorang penerjemah sastra yang sudah terbiasa dengan pekerjaan ini bahkan bisa mendapatkan pendapatan lebih dari itu karena kosakata dan pengetahuannya yang banyak dan pengalaman yang tak bisa di beli.


2. Simultan Interpreter

Penerjemah berikutnya adalah Simultan Interpreter. Penerjemah yang mempunyai bayaran tertinggi. Tak hanya punya bayaran tinggi, tetapi juga pekerjaan penerjemah ini adalah yang paling sulit yang dapat ditemukan. Proses penafsiran simultan adalah proses yang rumit. Seorang juru bahasa harus dapat mendengarkan, menerjemahkan dan berbicara semua pada saat yang bersamaan.

Terlihat biasa mungkin ada lebih dari satu orang yang bekerja pada satu waktu karena tingkat fokus yang tinggi. Jika seseorang menafsirkan dalam jangka waktu panjang, maka akan sulit dan melelahkan. Jenis juru bahasa ini dapat menghasilkan gaji tahunan rata-rata sekitar 50.000 US Dollar. Bahkan beberapa dapat menghasilkan lebih dari itu tergantung pada area dan untuk siapa kamu bekerja.


3. Penerjemah Medis

Penerjemah ini tidak hanya perlu memahami bahasa yang akan mereka terjemahkan, tetapi mereka juga perlu memahami terminologi dan konten medis. Tanpa itu semua, terjemahan mereka mungkin tidak dapat ditransfer dan dipahami dengan benar dari satu pihak ke pihak berikutnya.
Para profesional ini juga harus memiliki keterampilan menulis secara normal. Mereka harus benar-benar tahu tentang dunia medis yang terkadang dalam percakapan sehari-hari terlihat awam. Mereka menghasilkan sekitar 42.000 US Dollar setahun.


4. Penerjemah Kehakiman
Profesi penerjemah berikutnya adalah penerjemah kehakiman. Mereka bekerja di ruang sidang atau sistem peradilan untuk membaca dan menulis ulang dokumen dalam bahasa lain. Para penerjemah ini juga harus terbiasa dengan istilah hukum dan bagaimana sistem peradilan bekerja. Mereka harus benar-benar tahu bagaimana menyampaikan penerjemahannya di ruang sidang agar tidak terlihat ambigu atau yang paling berbahaya adalah salah memahami. Penting juga bahwa mereka memiliki keterampilan menulis untuk membantu mereka. Penerjemah ini menghasilkan sekitar 41.000 US Dollar per tahun. Bahkan bisa mendapatkan bayaran yang lebih tinggi tergantung dengan siapa mereka bekerja.


5. Penerjemah Pelokalan
Profesi penerjemah yang terakhir adalah penerjemah pelokalan. Menurut saya jenis terjemahan ini sedikit lebih baru karena teknologi yang sedang naik daun. Penerjemah pelokalan akan menerjemahkan perangkat lunak sehingga dapat digunakan bersama dengan berbagai bahasa. Bukan karena bayarannya, tetapi karena penerjemahan ini bisa dikerjakan dengan waktu santai tergantung deadline yang diberikan. Penerjemahan ini tidak secara langsung tetapi secara bertahap. Karena itulah saya mencantumkan profesi penerjemah ini di akhir. Masuk akal bila perangkat lunak bisa universal, tetapi bahasa yang digunakan mungkin tidak. Penerjemah ini menghasilkan sekitar 44.000 US Dollar per tahun.

20 Apr 2022

PSIKOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

A. Pengertian dan Perkembangan Psikologi

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari. Psikologi memiliki tujuan langsung untuk memahami individu dan kelompok dengan memperhatikan prinsip pribadi dan meneliti kasus spesifik. Seseorang yang ahli di bidang psikologi atau menjadi peneliti psikologi disebut psikolog dan dapat diklasifikasikan menjadi ilmuwan sosial, perilaku, atau kognitif. Psikolog berusaha untuk memahami perubahan fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial.

Edward Bradford Titchener (1867-1927) mencoba menyebarluaskan ajaran-ajaran Wundt ke Amerika. Akan tetapi, orang Amerika yang terkenal praktis dan pragmatis kurang suka pada teori Wundt yang dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Mereka kemudian membentuk aliran sendiri yang disebut Fungsionalisme dengan tokoh-tokohnya yakni William James (1842-1910) dan James Mc Keen Cattel (1866-1944). Aliran ini lebih mengutamakan fungsi-fungsi jiwa dari pada mempelajari strukturnya. Ditemukannya teknik evaluasi psikologi (sekarang psikotest) oleh Cattel merupakan bukti betapa pragmatisnya orang-orang Amerika.

Di Eropa muncul juga reaksi terhadap Wundt dari aliran Gestalt. Aliran Gestalt menolak ajaran elementisme Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, yang banyak diteliti aliran ini) haruslah dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh (suatu gestalt) yang tidak terpecah dalam bagian-bagian. Diantara tokohnya adalah Max Wertheimer (1880- 1943), Kurt Koffka (1886-1941), Wolfgang Kohler (1887-1967) .Di Leipzig, pada tahun 1924 Krueger memperkenalkan istilah Ganzheit (berasal dari kata da Ganze yang berarti keseluruhan).

Perkembangan lebih lanjut dari psikologi Gestalt adalah munculnya “Teori Medan (Field Theory)” dari Kurt Lewin (1890-1947). Mulanya Lewin tertarik pada faham Gestalt, tetapi kemudian ia mengeritiknya karena dianggap tidak memadai. Namun demikian, berkat Lerwin, sebagai perkembangan lebih lanjut di Amerika Serikat lahir aliran “Psikologi Kognitif” yang merupakan perpaduan antara aliran Behaviorisme yang tahun 1940-an sudah ada di Amerika dengan aliran Gestalt yang dibawa oleh Lewin. Aliran psikologi Kognitif sangat menitikberatkan proses-proses sentral (seperti sikap, ide, dan harapan) dalam mewujudkan tingkah laku.

Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri dan pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia dan kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Seperti psikologi di barat yang memiliki sejarah yang rumit, begitu pula psikologi di indonesia. Tetapi psikologi di barat tidak selalu dapat di terapkan di indonesia, bahkan psikologi yang ada di indonesia belum tentu dapat berlaku pada etnik lainnya, misalnya standar IQ dari Wescsler-Bellevue yang berlaku di negaranagara barat tidak berlaku umum di indonesia. Lebih lanjut lagi, standar yang berlaku bagi golongan etnik atau kelas sosial tertentu di indonesia belum tentu berlaku bagi golongan atau etnik lainnya. 

Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya BF Skinner (pendekatan behavioristik), Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (social learning teory), Daniel Goleman (kecerdasan emosi), Howard Gadner (multiple intelligences) dan sebagainya. Dan perkembangan psikologi sekarang menuju psikologi yang kontemporer sesuai dengan perkembangan zaman, muncul teori-teori baru dan aliran-aliran baru seperti Psikologi Lintas Budaya (cross cultur psychology), Psikologi Indgeneus (Indegeneous Psychology), dan Psikologi Positif (Positive Psychology).


B. Psikologi Dalam Konsep Islam

Para ilmuwan Psikolog Muslim mencoba membangun perspektif Islam terhadap konsep-konsep psikologi modern. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa islam adalah sumber pedoman, pandangan dan tata nilai kehidupan bagi manusia, dan dalam Al-Qur‘an sendiri banyak mengungkap tentang konsep manusia. Agama Islam merupakan agama yang mengutamakan ilmu pengetahuan, terbukti dengan ayat pertama turun kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang berisi perintah membaca dan menulis dan Al-Qur‘an adalah kitab yang berisi ilmu pengetahuan dan merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dengan demikian, Islam dapat dipandang sebagai pisau analisis untuk membedah teori-teori psikologi modern.

Dalam sudut pandang Islam, manusia bertindak dengan kemauan bebas dan di sisi lain Islam memandang manusia dituntun oleh akal dan hati nuraninya, seperti yang terkandung dalam QS. Al-Kahfi 18:29 : “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, maka barang siapa yang ingin percaya(beriman) hendaklah ia percaya (beriman) dan barang siapa yang menghendaki kafir biarlah dia kafir.” (QS. Al-Kahfi 18:29).

Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam adalah suatu upaya yang paling orisinal dan paling menantang, karena ada usaha untuk menghadirkan perspektif baru dalam memahami manusia secara psikologis. Dalam ajaran Islam, cara untuk memahami manusia dan alam semesta dapat dilakukan melalui dua pintu, yaitu ayat kauniah dan ayat qauliyah. Untuk memahami manusia dan mengenali manusia kita tidak semata-mata menggunakan teks al-Qur‘an dan al-Hadits (ayat qauliyah), tapi juga dengan menggunakan, memikirkan, dan merefleksikan kejadian-kejadian yang berada di alam semesta dan yang terjadi pada diri manusia (ayat kauniah) dengan menggunakan akal, indra dan intuisi.


C. Teori Psikologi Islam

(Gleitman, Groos, dan Reisberg, 2011:1) mendefinisikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan. Sedangkan pengertian islam secara bahasa berasal dari kata aslama - yuslimu – islāman yang bermakna untuk menerima, menyerah atau tunduk dan dalam pengertian yang lebih jauh taat kepada Tuhan. 

Dengan merujuk pada penjelasan diaatas maka dapat disimpulkan bahwa psikologi islam adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang jiwa dan perilaku manusia dan bagaimana cara penaggulangannya berdasarkan sumber yang tidak mengakui banyak Tuhan dan berpedoman pada ayat-ayat Ilahi (Al-Qur’an) serta hadits Rasulullah saw. ditambah dengan pendapat-pendapat ulama. 

Objek dari psikologi islam adalah manusia. Jadi psikologi islam adalah ilmu tentang manusia, khususnya tentang kepribadian manusia yang meliputi aspek teori, filsafat, metodologi dan penedekatan masalah yang berdasarkan kepada sumber formal islam (alQuran dan as-Summah), akal, panca indra dan intuisi.


D. Teori Psikologi Barat

Para ahli psikologi Barat telah sepakat mendefinisikan ilmu Psikologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Mereka mengambil istilah perilaku sedangkan orang awam menganggap bahwa ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan jiwa. Hal tersebut dikarenakan ilmu pengetahuan sangat bergantung pada empirisme, maka jiwa yang kasat mata tentu mustahil untuk dipelajari. Oleh sebab itu, perilaku yang dianggap sebagai manifestasi jiwa dapat dijadikan alternatif untuk mempelajari kondisi kejiwaan manusia. Alhasil, ilmu psikologi berkembang pesat setelah melepaskan diri dari filsafat ketika Wilhelm Wundt membangun sebuah laboratorium di Leipzig.

Terdapat perbedaan mendasar antara psikologi barat dan Psikologi Islam. Perbedaan tersebut, dapat dilihat dari beberapa konsep dasar psikologi barat, yaitu:

• Psikologi Fisiologi 
Psikologi Barat yang memusatkan perhatiannya pada aspek jismia adalah fisiologi (physisiologi pshychology), psikologi ini membahas tentang tingkah laku manusia berdasarkan kajian terhadap sistem saraf dan fungsi kelenjar manusia. Pusat sistem syaraf tersebut adalah di otak dan sumsung tulang belakang. Psikologi ini mengkhususkan pada perhatian pada menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi di dalam tubuh, terutama dalam otak dan system syaraf.

• Psikoanalisa 
Psikoanalisa memandang perilaku manusia banyak dipengaruhi oleh masa lalu, ketidak sadaran, dan dorongan-dorongan biologis (nafsu-nafsu), yang selalu menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi. Jadi psikoanalisa memandang manusia adalah buruk, liar, kejam, non etis, egois, sarat nafsu, dan bertuhan kepada kenikmatan jasmani.

• Behaviorisme 
Menurut Hanna Djumhana Bastaman bahwa psikologi ini memberikan memberikan kontribusi penting dengan ditemukannya asas-asas perubahan perilaku yang banyak diamalkan dalam kegiatan pendidikan, psikoterapi, pembentukan akhlak, perubahan sikap dan penertiban sosial melalui law enforcement.

• Psikologi Humanistik 
Pandangan psikologi yang sering dikelompokkan ke dalam psikologi humanistik, dengan ini menemukan dimensi lain pada diri manusia di samping dimensi raga (somatis) dan dimensi kejiwaan (psikis), yaitu dimensi neotik (neotic) atau sering juga disebut dimensi keruhanian (spiritual). Logoterapi mengajarkan bahwa manusia harus dipandang sebagai kesatuan raga, jiwa, rohani yang tak terpisahkan. Selain itu logoterapi menganggap hasrat untuk hidup bermakna adalah motivasi utama manusia dan bila seorang berhasil memenuhinya akan menjadikan hidupnya bermakna dan bahagia. Sebaliknya bila ia tak mampu memenuhi arti hidupnya akan menyebabkan hidupnya hampa tak bermakna.


E. Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam

Psikologi Islami memandang bahwa manusia selalu dalam proses berhubungan dengan alam, manusia, dan Tuhan. Hubungan manusia dengan alam sangat diperlukan untuk menghargai dan menghormati terhadap ciptaannya sehingga manusia mampu menjaga lingkungan yang baik. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya yaitu menjaga dan melindungi harga dan martabat sebagai manusia, karena manusia diciptakan sama, maka sikap dan tindakan jangan sampai mengakibatkan perpecahan dan permusuhan. Sementara manusia dengan Tuhan tiada lain untuk menciptakan hubungan penghambaan yang baik, karena manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan penuh kasih sayang.

Islam berpendapat bahwa hidup manusia di dunia ini tidak bisa terlepas dari hidup manusia di akhirat. Bahwa lebih dari itu, corak hidup manusia di dunia ini menentukan corak hidupnya di akhirat kelak. Prinsip-prinsip ajaran tersebut harus dilakukan oleh umat Islam untuk mengembangkan kesadaran spritual untuk meningkatkan kualitas dan potensi hidup secara Islami. Semangat konsep psikologis humanistik mengisi dan mengembangkan bahkan mengkritik konsep-konsep barat yang cenderung mengedepankan konsep pemisahan agama dengan ilmu pengetahuan.

Manusia tidak dibebaskan begitu saja tanpa adanya pergerakan hati mereka untuk memilih. Setiap manusia dilahirkan sebagai muslim pada saat awal penciptaannya. Manusia adalah sekumpulan kontradiksi, yaitu diciptakan secara fitrah dalam keadaan beriman tetapi mereka juga memiliki kecenderungan untuk mengikuti al-Nafs atau keinginan jasmaninya. Keadaan ini justru merupakan kekuatan besar untuk melaksanakan tugas sebagai hamba dan khalifah karena akan mudah menerima ajaran agama yaitu Islam, suatu agama yang sesuai dengan fitrah kejadian manusia, agama yang mengatur hubungan manusia dan Tuhan, manusia dengan sesamannya dan manusia dengan alam lainnya.

13 Apr 2022

SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN ISLAM

Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum. Kaitannya dengan pendekatan sosiologi. Minimal ada tiga teori yang bisa digunakan dalam penelitian, yaitu: teori fungsional, teori interaksional, dan teori konflik. Tapi ada juga yang menambahkan dua teori lainnya, yaitu teori peranan dan teori kepentingan.
Sosiologi memiliki berbagai paradigma untuk mengkaji suatu masalah, sehingga sosiologi merupakan ilmu sosial yang berparadigma ganda. Adapun struktur paradigma di dalam sosiologi adalah sebagai berikut: paradigma fakta sosial, paradigma devinisi sosial, dan paradigma perilaku sosial.
Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi.


Kehidupan Masyarakat Madani

Terminologi “masyarakat madani” sebenarnya merupakan istilah yang baru muncul yaitu dari hasil pemikiran Muhammad Al-Naguib Al-Attas dalam studinya akhir-akhir ini. Ia menyatakan bahwa dalam literatur Islam sebenarnya tidak mengenal istilah “masyarakat madani”, melainkan mengenal istilah yang serupa yaitu“al-madinah al-fadlilah” atau “negara utama” (secara harfiyah “kota utama”), yang berasal dari pemikiran Al-Farabi pada abad pertengahan. Selanjutnya AlNaguib menegaskan bahwa secara etimologi masyarakat madani memiliki dua arti yaitu, Pertama, “masyarakat kota”, karena madani berasal dari kata bahasa Arab madinah yang berarti kota; dan Kedua, “masyarakat berperadaban”, karena madani berasal dari kata Arab tamddun atau madinah yang berarti peradaban, dengan demikian masyarakat madani adalah “masyarakat yang beradab”.
Masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis, masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air, bab ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal dengan istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejarah pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan di Indonesia serta unsur-unsur di dalamnya.
Civic society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang berarti peradaban, oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab.
Konsep “Masyarakat Madani” merupakan penerjemahan atau pengislaman konsep “civil society”. Orang yang pertama kali mengungkapkan istilah ini tahun 1995 adalah Anwar Ibrahim dan dikembangkan di Indonesia oleh Nurcholish Madjid. Pemaknaan civil society sebagai Masyarakat madani merujuk pada konsep dan bentuk Masyarakat Madinah yang dibangun Nabi Muhammad. Masyarakat Madinah dianggap sebagai legitimasi histories ketidak bersalahan pembentukan civil society dalam Masyarakat muslim modern.

3 Apr 2022

ANTROPOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN KEISLAMAN

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang bertujuan memahami kenyataan yang terjadi di masyarakat. Secara etimologi antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani dari asal kata anthropos berarti manusia, dan logos berarti ilmu, dengan demikian secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Dalam kamus besar bahasa indonesia, antropologi disebut sebagai ilmu tentang manusia, khususnya tentang asal-usul, aneka warna bentuk fisik, adat istiadat dan kepercayaan pada masa lampau.


PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI ISLAM

1. Fase Pertama (Sebelum abad ke-18)
Sekitar abad ke-15-16, bangsa-bangsa di Eropa mulai berlomba-lomba untuk menjelajahi dunia. Mulai dari Afrika, Amerika, Asia, hingga ke Australia. Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-hal baru. Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka. Kisah-kisah petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat di buku harian ataupun jurnal perjalanan. Mereka mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan suku-suku asing tersebut. Mulai dari ciri-ciri fisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau bahasa dari suku tersebut. Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing tersebut kemudian dikenal dengan bahan etnogragfi atau deskripsi tentang bangsa-bangsa.

2. Fase Kedua (pertengahan abad ke-19)
Bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadi karangankarangan berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saat itu. masyarakat dan kebudayaan berevolusi secara perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap bangsa-bangsa selain Eropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan menganggap Eropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.

3. Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangun koloni di benua lain seperti Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalam rangka membangun kolonikoloni tersebut, muncul berbagai kendala seperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuaca yang kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain. Dalam menghadapinya, pemerintahan kolonial negara Eropa berusaha mencari-cari kelemahan suku asli untuk kemudian menaklukannya. Untuk itulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi tentang suku-suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untuk kepentingan pemerintah kolonial.

4. Fase Keempat (setelah tahun 1930-an) 
Antropologi berkembang secara pesat. Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilang akibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa. Pada masa ini pula terjadi sebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II. Perang ini membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-negara di dunia kepada kehancuran total. Kehancuran itu menghasilkan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang tak berujung.


BUDAYA ISLAM DARI SUDUT PANDANG ANTROPOLOGI

Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang di hadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. Terdapat empat teori kajian agama dalam antropologi, yaitu:
1. Intelektualitas
2. Strukturalis
3. Fungsionalis
4. Simbolis.
Teori ini dimulai dari kajian intelektualisme yang meninjau definisi agama dan perkembangan agama tersebut dalam masyarakat. Dalam hal ini, agama juga dikatakan sebagai kepercayaan pada kekuatan supranatural. Dari sini juga memunculkan realitas agama dari animisme sampai monoteisme. Ketiga teori selanjutnya dibahas oleh Emile Durkheim dalam buku “The Elementary Forms of the Religious Life”. Dalam hal ini ia menganggap masyarakat sebagai sebuah keseluruhan (totalitas) yang diikat oleh hubungan sosial. Masyarakat adalah struktur dari ikatan sosial yang dikuatkan oleh konsensus moral. Kemudian, Emile Durkheim mengungkapkan tentang fungsi agama sebagai penguat solidaritas sosial, dan Sigmund Freud yang mengungkapkan agama sebagai penyeimbang gejala kejiwaan manusia.


PEMBAURAN AGAMA DAN BUDAYA 

1. Akulturasi 
Dalam konsep akulturasi, Islam diposisikan sebagai 'Kebudayaan Asing' dan masyarakat sebagai lokal yang menjadi penerima kebudayaan asing tersebut. Misalnya, masyarakat Jawa yang memiliki tradisi 'Slametan' yang cukup kuat, ketika Islam Datang maka tradisi tersebut masih tetap jalan dengan mengambilunsur Islam terutama dalam doa-doa yang dibaca. Wadah slametan tetap ada, akan tetapi isinya mengambil ajaran Islam. Menurut Koenjaraningrat (1981) ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam mengkaji proses akulturasi antara agama dan budaya. Di antaranya adalah:
a. Keadaan masyarakat penerima, sebelum proses akulturasi mulai berjalan.
b. Individu-individu yang membawa unsur kebudayaan asing.
c. Saluran-saluran yang dipakai oleh unsur kebudayaan asing untuk masuk kebudayaan penerima.
d. Bagian-bagian masyarakat penerima yang terkena pengaruh unsur budayaasing.
e. Reaksi dari individu yang terekena kebudayaan asing.

2. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok-kelompok masyarakat yang berlatar kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif dalam waktu yang lama sehingga masing-masing kebudayaan tadi berubah bentuknya dan membentuk kebudayaan baru. Asimilasi terjadi apabila masing-masing kelompok kmemiliki sikap toleransi dan simpati satu dengan yang lainnya. Sunan Kalijaga misalnya,seorang tokoh jawa yang berhasil membangun budaya baru di tanah Jawa, dengan memadukan antara unsur-unsur Islam dengan unsur-unsur Jawa. Hal tersebut dapat kita saksikan dari perkembangan Islam diJawa yang berbed adengan Islam di tanah kelahirannya yaitu Arab. Adapun hal-hal yang menghambat proses asimilasi diantaranya:
a. Kurang pengetahuan tentang kebudayaan baru yang dihadapi.
b. Sifat takut dengan kekuatan budayan lain.
c. Perasaan superiorits dari individu-individu terhadap kebudayaan lain.

30 Mar 2022

KAJIAN HISTORIS SEBAGAI PENDEKATAN DALAM KAJIAN KEISLAMAN

Secara etimologi pendekatan berasal dari kata dekat, pendekatan artinya proses,perbuatan. Sedangkan sejarah berasal dari Bahasa Arab, syajarotun yang berarti pohon. Kata ini berkembang kemudian menjadi akar, keturunan, asal-usul, riwayat dan sisilah. Dalam Bahasa Inggris, kata sejarah dikenal dengan sebutan history yang berasal dari Bahasa yunani istoria yang berarti ilmu. Dari hal inilah pendekatan sejarah dalam studi Islam dapat diartikan sebuah sudut pandang objek kajian yang akan diteliti secara ilmiah dengan berdasar sejarahnya. Tentunya sejarah yang diangkat ke permukaan adalah sejarah terkait kajian islam yang menjadi objeknya. 
Para ahli sejarah menjadikan objek dimaksud pada manusia (human), waktu (time) dan ruang (space) atau tempat. Karena itu yang dijadikan sasaran dalam kajian sejarah ialah semua usaha manusia pada suatu waktu dan pada suatu tempat tertentu. Sehubungan dengan objek sejarah seperti itu, maka sedikitnya terdapat tujuh lapangan hidup yang dibahas dalam ilmu sejarah:
1) Keluarga
2) Jasmani
3) Ekonomi
4) Politik
5) Ilmu Pengetahuan/pendidikan
6) Kesenian
7) Agama

Pendekatan sejarah dalam studi Islam tentunya memiliki banyak fungsi, namun Nugroho Notosusanto hanya menyebutkan empat fungsi sejarah yang dominan, seperti halnya:

1. Fungsi rekreatif
Pada fungsi rekreatif ini menekankan pada upaya untuk menumbuhkan rasa tertarik untuk belajar dan menulis sejarah.

2. Fungsi inspiratif.
Fungsi ini terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa.

3. Fungsi instruktif.
Dalam hal ini sejarah dapat berperan dalam upaya penyampaian pengetahuan dan keterampilan kepada subjek belajar.

4. Fungsi Edukatif.
Maksudnya adalah bahwa sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan tentang contoh yang sudah terjadi pada kehidupan nyata.


Metode Pendekatan Sejarah

Heuristik
Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Agar pencarian sumber berlangsung secara efektif.

Interpretasi
Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu penafsiran akan makna fakta dan hubungan antara satu fakta dengan fakta lain.

Historiografi
Kegiatan terakhir dari penelitian sejarah (metode sejarah) adalah merangkaikan fakta berikut maknanya secara kronologis/diakronis dan sistematis, menjadi tulisan sejarah sebagai kisah.


Studi Islam Pada Masa Klasik

Secara garis besar sejarah Islam di kelompokkan dalam tiga periode besar, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800 M sampai sekarang). Periode klasik merupakan jaman kemajuan yaitu Fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan.

1. Studi Islam Pada Masa Nabi

Pendidikan Islam pada Masa Rasulullah SAW dan Khulafa AlRasyidun pada masa Rasulullah SAW dilakukan dalam kerangka memantapkan dasar-dasar ajaran Islam. Pada masa Rasulullah di Mekkah, Pendidikan lebih diarahkan pada dasar-dasar aqidah untuk memperkuat keimanan dan keyakinan akan keEsaan Allah di tengah praktik penyembahan berhala dan upaya merombak tradisi kafir Quraisy.

Zuhairini memaparkan materi pengajaran Rasulullah pada masa Mekkah ini adalah Pendidikan keagamaan, Pendidikan aqliyah dan ilmiyah, Pendidikan akhlaq dan budi pekerti serta Pendidikan jasmani dan kesehatan.

Sementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan pun tidak ketinggalan. Misalnya, bidang–bidang kedokteran, filsafat, kimia, astronomi, dan ilmu ukPada Masa Umayyah, pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada terdapat di masjid-masjid. Ilmu pengetahuan agama yang berkembang pada saat itu antara lain ialah ilmu qiraat, tafsir, hadis, fikih, nahwu, balaghah, dan lain-lain. Pada Masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz ra, sejarah penulisan hadist dimulai. Khalifah merasa khawatir akan merosot dan hilangnya ilmu karena meninggalnya para ulama.

2. Studi Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah Khilafah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari khilafah sebelumnya dari bani Umayyah. Popularitas Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al Rasyid (786-809 M) dan putranya Al Ma‘mun (813-833M). di bawah putranya Al Ma‘mun kebangkitan budaya dan keilmuan mencapai puncaknya. Al Ma‘mun mendirikan rumah kebijaksanaan (Baitul Hikmah) di Baghdad dan kegiatan utamanya adalah penerjemahan karya-karya filsafat dan ilmu pengetahuan asal Yunani.

3. Studi Islam Pada Masa Dinasti Fatimiyah

Setelah Mesir di kuasai selama empat tahun (969 -973 M), Dinasti Fatimiyyah telah mengalami masa kejayaannya. Zaman kejayaan ini di tandai dengan salah satunya di bidang Ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti adanya minat masyarakat yang selalu membanjiri pusat ilmu pengetahuan. Lembaga pendidikan banyak di bangun antara lain Universitas Al Azhar dan Al hikmah sekaligus dilengkapi perpustakaan yang besar.


Studi Islam Pada Masa Pertengahan

1. Kerajaan Utsmani di Turki

a. Sejarah Singkat Kerajaan Utsmani

Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Kemudian menginvasi beberapa daerah di Asia Tengah. pergi ke Anatolia untuk meminta perlindungan kepada bangsa Turki yang menetap di Dinasti Saljuk. Kemudian muncullah seorang pemimpin dari bangsa Turki keturunan Oghuz yang bernama Utsman bin Erthgrul yang merupakan Gubernur wilayah di Anatoia pada masa Sultan Alauddin. Ia adalah orang yang berhasil mengusir bangsa Mongol dan kemudian mendeklarasikan berdirinya Kesultanan Turki Utsmani (Ottoman Empire).

2. Kerajaan Safawi di Persia

a. Sejarah Singkat Kerajaan Safawi

Kerajaan Safawi didirikan oleh Safi Al Din yang merupakan salah satu keturunan Imam Syi‘ah yang keenam yaitu Musa Al Kazim. Safi Al Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Safi Al Din mendirikan tarekat Safawiyah yang pada mulanya bertujuan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan ahliahli bid‘ah. kemudian dalam perkembangannya gerakan tasawuf tersebut menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.

b. Pendidikan Pada Masa Kerajaan Safawi Puncak kejayaan Kerajaan Safawi terjadi pada pemerintahan Abbas I, dengan bukti ia berhasil membangun 162 masjid dan 48 pusat pendidikan

Beberapa madrasah yang didirikan, antara lain:

1. Small grandmother, didirkian oleh Dilaram Khanum (nenek dari syah Abbas II)

2. Large grandmother, didirkian oleh Dilaram Khanum (nenek dari syah Abbas II)

3. Nim Avard, didirikan oleh Zinat Begum

Selain madrasah, ilmu pengetahuan juga dikembangkan melalui pendidikan di perguruan tinggi serta berbagai perpustakaan yang menyimpan karya penelitian ilmiah. Di kota Qum terdapat berbagai perguruan tinggi seperti sekolah tinggi, institut, universitas, serta tempat penelitian dan kajian ilmiah.

Ada pula beberapa ilmuan dalam masa Kerajaan Safawi, yaitu:

a. Baha al-Din al—Syirazi (generalis ilmu pengetahuan)

b. Sadr al-Din al-Syirazi atau Mulla Sadra (filsuf)

c. Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad (filsuf, sejarawan, dan teolog)

3. Kerajaan Mughal di India

Kerajaan Mughal Dinasti Mughal (1256-1858 M) merupakan kekuasaan Islam terbesar pada

anak benua India, yang didirikan oleh Zahiruddin Babur (1526-1530 M)

Pendidikan Pada Masa Kerajaan Mughal

a. Masjid sebagai tempat belajar agama bagi masyarakat

Pada masa itu, di tiap-tiap masjid tersedia ulama yang memberikan pengajaran berbagai cabang ilmu agama, bahkan tersedia ruangan khusus untuk para pelajar yang ingin tinggal di masjid selama masa pendidikan.

b. Khanqah (pesantren) Ilmu yang diajarkan pada khanqah yaitu ilmu pengetahuan seperti matematika, logika, filsafat, tafsir Qur‘an, hadits, fiqh, sejarah, dan geografi.

c. Kegiatan pendidikan pada kerajaan

1) Fase klasik Kemajuan pendidikan jauh lebih kompleks khususnya pada bidang intelektual, baik ilmu keagamaan, politik, peradaban dan kebudayaan seperti bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.

2) Fase modern Pada fase modern umat Islam hanya melakukan taklid yang ada pada Islam masa klasik sehingga tidak tampak adanya ijtihad mutlak


Studi Islam Pada Masa Modern

Pembaharuan Islam

Pembaruan dalam Islam bukan dalam hal menyangkut dasar atau fundamental ajaran Islam, artinya bahwa pembaruan Islam bukan dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi atau merevisi nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera jaman, melainkan lebih terkait dengan penafsiran terhadap ajaran-ajaran dasar agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman. Pembaruan Islam memiliki dua misi ganda, yaitu misi purifikasi (pemurnian) dan misi implementasi ajaran Islam di tengah tantangan zaman.

Urgensi Pembaharuan Islam di Era Modern

Faktor gerakan pembaharuan dalam sejarah Islam didorong oleh ajaran Islam itu sendiri, yaitu ketika pengamalan ajaran Islam telah mengalami pergeseran dari sumber utama ajaran Islam itu sendiri dalam hal ini Al-Quran dan As-Sunnah.

Sementara itu, cepatnya kemunculan gerakan pembaharuan Islam tersebut dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor ajaran Islam itu sendiri (ajaran Islam mendorong untuk melakukan pembaharuan). Sedangkan faktor eksternal yang melatarbelakangi adanya suatu tindakan dalam pembaharuan Islam, khususnya masa modern, menurut klaim Barat, gerakan Islam yang muncul pada masa modern dipengaruhi oleh Barat.

Era Modern

Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Syahrin Harahap berpendapat bahwa manusia modern, menganut dan menerapkan nilai-nilai fundamental berikut:

1. Penghormatan terhadap akal
2. Jujur dan memiliki tanggungjawab personal
3. Kemampuan menunda kesenangan abadi demi kesenangan sesaat
4. Komitmen waktu dan etos kerja tinggi
5. Keyakinan akan keadilan yang merata
6. Penghargaan tinggi terhadap ilmu pengetahuan
7. Perencanaan masa depan
8. Penghargaan terhadap bakat dan kemampuan
9. Penegakan moralitas

23 Mar 2022

TAUHID SEBAGAI DASAR TUJUAN KEHIDUPAN

A. Hakikat Tauhid 

Tauhid dari segi bahasa adalah bahasa arab, yaitu bentuk masdar (sifat atau keadaaan) dari kata yuhid/ wahid yang artinya “menyatukan” atau “meng-esa kan”. Sebagai bentuk masdar (sifat dan keadaan), kata “ Tauhid” artinya adalah “penyatuan” atau “pengesaan”. Menurut istilah dari segi istilah islam, perkataan Tauhid adalah berarti esa atau satu, yang merupakan asma Allah yang menunjukkan sifat ke-Maha Esaan dan ke-Maha Tunggalannya. 

Faedah Ilmu Tauhid:
- Tidak kekal ke dalam neraka
- Tidak akan sesat
- Menjadi taat kepada perintah Allah SWT
- Terpelihara iman.
- Mendapat ketenangan hati
- Faedah setelah mati


B. Urgensi Tauhid 

• Tauhid adalah tujuan diciptakannya jin dan manusia
• Tauhid merupakan inti dakwah para rasul
• Tauhid merupakan hal yang pertama diperintahkan oleh Allah kepada hambaNya sebelum kewajiaban yang lainnya.
• Tauhid adalah hak Allah atas hambaNya
• Tauhid merupakan tugas seorang muslim sepanjang hidupnya.


C. Pengaruh Tauhid dalam Kehidupan Umat Islam dan Manfaatnya 

• Terhindari dari Perbuatan Syirik
• Pedoman Hidup Bahagia Dunia Akhirat
• Memperoleh Ketenangan Hati


D. Hal-hal yang Bertentangan dengan Tauhid 

•Tidak meyakini bahwa para nabi dan imam itu memang sedemikian dekat dengan Allah, sehingga mereka dianugerahi kekuatan dan kualitas supranatural. 

• Apakah kalau orang ber-wasîlah kepada imam dan wali, ziarah ke makam mereka dan memohon kepada mereka, dari sudut pandang tauhid, memiliki pengertian yang benar mengenai apa yang dilakukannya atau tidak. Mereka harus diingatkan tentang pandangan tauhid ini. Namun demikian, tak ada alasan untuk menyebut musyrik terhadap ziarah ke makam. 

• Musyrik kalau memuliakan dan memuji makhluk sedemikian seakan makhluk tersebut benar-benar sempurna dan eksis sendiri. Hanya Allah sajalah yang benar-benar sempurna.


E. Tauhid sebagai Dasar Ideologi 

• Asas Berbangsa
Jika ditelaah secara cermat dan jujur, berdasarkan proses penyusunan Pancasila itu sendiri sebenarnya lebih masuk akal jika pemahaman Ketuhanan Yang Maha Esa lebih merujuk kepada konsep ketuhanan dalam Islam, yaitu konsep tauhid. Sebab, rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" itu memang datang dari para tokoh Islam, seperti KH Wachid Hasyim, Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan sebagainya. Rumusan itu juga muncul sebagai kompensasi dari dihapuskannya tujuh kata dalam sidang penetapan UUD 1945 pada 18 Agustus 1945. 

• Aplikasi tauhid
Seorang yang bertauhid akan mengikrarkan dan meyakini bahwa satu-satunya Tuhan yang berhak untuk disembah dan ditaati adalah Allah, bukan Tuhan yang lain. Allah adalah nama Tuhan yang ditegaskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga. Tauhid artinya tauhidullah, yakni pengenalan dan pengakuan akan Allah Yang Maha Kuasa sebagai satu-satunya Tuhan. Orang yang menjadikan tuhan-tuhan selain Allah, disebut orang musyrik. Dan syirik adalah tindakan zalim yang sangat besar. Sedangkan iman adalah membenarkan kepada seluruh ajaran yang beliau sampaikan. Tidak boleh ada pemaksaan terhadap orang lain untuk bertauhid, sebab telah jelas mana yang salah dan mana yang benar.

16 Mar 2022

SUMBER MATERIIL PRAKTIK KEHIDUPAN ISLAMI

A. Alqur'an sebagai Sumber Materiil dalam Kehidupan Islam 

Al-Qur’an adalah “kalamullah yang mu’jiz, yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw dengan perantaraan Jibril, dengan lafadz Arab, yang ditulis dalam mashahif, yang membacanya dinilai sebagai ibadah, diriwayatkan secara mutawatir”.
Alqur'an dalam sumber ajaran Islam telah ditetapkan sebagai suatu ketetapan bahwa dalil syar'i yang dipergunakan oleh hukum amaliah itu, dikembangkan kepada empat hal yakni Al-Qur'an, as-sunah, ijma', dan qiyas. Keempat dalil ini sudah disepakati oleh umat Islam. Artinya, apabila orang yang mengemukakan suatu persoalan, maka mula-mula dilihat dalam Al-Qur'an, kalau terdapat hukumnya maka kemudian dijalankan. Jika tidak terdapat Al-Qur'an, maka kemudian dilihat dalam as-sunah; kalau terdapat hukumnya dalam Sunnah ini maka dijalankan. Tetapi kalau tidak ditemukan maka diperhatikan apakah para Mujtahid masa lalu pernah bersidang untuk memecahkan masalah itu (ijma'); kalau sudah terdapat hukumnya maka dijalankan. Tetapi kalau tidak, maka dalam hal ini kita melakukan ijtihad sendiri yakni dengan qiyas (analogi) kepada keputusan-keputusa. Yang berdasarkan Nash.


B. Hadits sebagai Sumber Materiil dalam Kehidupan Islam 

Hadits secara bahasa memiliki beberapa arti, di antaranya yaitu, jadid (baru), qarib (dekat), dan Khabar (warta berita). Menurut ahli Ushul, hadits adalah: "Segala perkataan, segala perbuatan dan segala taqrir nabi Muhammad Saw yang bersangkutan dengan hukum."
Hadits dalam sumber ajaran Islam sebagai salah satu sumber ajaran Islam didasarkan atas adanya beberapa kenyataan berikut ini:
–Hadits adalah penjelas bagi Al-Qur'an
–Ayat-ayat tentang perintah untuk taat pada Rasulullah
–Kontekstualisasi hadits dari makna lokasi temporal menuju makna universal 

Hadits dalam sumber ajaran Islam memiliki kedudukan yang sangat urgen. Dimana hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Alquran. Alquran akan sulit dipahami tanpa intervensi hadits. Memakai Alquran tanpa mengambil hadits sebagai landasan hukum dan pedoman hidup adalah hal yang tidak mungkin, karena Alquran akan sulit dipahami tanpa menggunakan hadits.


C. Alam Semesta sebagai Sumber Materiil dalam Kehidupan Islami 

Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik danmisterius. Alam syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alamzarrah (mikrokosmos). Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani.
Tujuan Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Tuhan memiliki tujuan dalam penciptaan alam semesta ini “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan [tujuan] yang benar dan dalam waktu yang ditentukan.” (al-Ahqaf: 3).
Ayat tersebut mengajak manusia untuk mencapai tujuan dari berbagai fenomena semesta melalui cara yang serius. Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan.
Kedudukan Alam Semesta sebagai Sumber Ajaran Islam adalah pandangan terhadap alam semesta bukan hanya berdasarkan akal semata. Alam semesta difungsikan untuk menggerakkan emosi dan perasaan manusia terhadap keagungan alKhaliq, kekerdilan manusia di hadapan-Nya, dan pentingnya ketundukan kepada-Nya. Artinya, alam semesta dipandang sebagai dalil qath‟i yang menunjukkan keesaan dan ketuhanan Allah.


D. Aplikasi Ketiga Sumber Hukum Materiil dalam Kehidupan Islami 

1. Aplikasi dari Al-Qur'an dan Hadits 

a. Dalam Kehidupan Pribadi
• Memanfaatkan waktu luang untuk menguasai suatu bidang
• Memiliki semangat keilmuan yang tinggi 

b. Dalam kehidupan keluarga
• Menaati ajuran dan bimbingan dari kedua orang tua.
• Menjaga amanah yang diberikan kedua orang tua. 

c. Dalam kehidupan bermasyarakat
• Ikut berperan aktif dalam kehidupan masyarakat
• Menjaga kerukunan dan gemar menolong. 

2. Aplikasi Alam Semesta dalam Kehidupan Islami
Dalam perspektif Al-Qur’an, pengungkapan fenomena alam (al-ayat ak-kauniyah) di samping bertujuan untuk mengenal Tuhan dan mendekatkan diri kepada-Nya, juga berfungsi sebagai prasarat untuk mewujudkan salah satu tujuan diciptakannya alam semesta ini, yakni untuk kesejahteraan dan manfaat sebesar-besarnya bagi manusia. Dalam Al-Qur’an penyediaan dan pemanfaatan alam sebesar-besarnya untuk kepentingan manusia ini biasa dikenal sebagai doktrin tasykhir.

8 Mar 2022

METODOLOGI STUDI ISLAM

A. Pengertian Studi Islam

Studi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah bahts, yang kandungan maknanya secara kebahasaan adalah mencari sesuatu yang tersembunyi (gaib). Karena sesuatu yang tersembunyi dari akal manusia juga susah untuk digambarkan dalam benak (persepsi), apalagi mewujudkannya dalam dunia nyata (realitas) yang dapat dijangkau oleh indera, terutama yang sifatnya benda-benda maknawi seperti keberaniaan dan kejujuaran. Hal yang bisa dilakukan dalam kondisi seperti ini hanyalah berusaha mengetahui sebanyak mungkin karakteristiknya hingga mencapai hakikatnya secara utuh dan menyeluruh, melalui serangkaian langkah-langkah metodologis, dengan beragam prosedur yang berstandar ilmiah.
Islam sendiri secara etimologi berarti الا انقياد tunduk. Kata Islam juga berasal dari bahasa Arab, salima yang artinya selamat dan aslama yang berarti berserah diri, tunduk, dan patuh. Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya.

Bagi Sayyid Quthb, Islam diartikan sebagai:

“Islam berarti tunduk /patuh, taat dan mengikuti, yakni tunduk patuh kepada perintah Allah, taat kepada syari’at-Nya serta mengikut kepada rasul beserta manhajnya. Barang siapa tidak patuh, taat dan berittiba’ maka ia bukanlah seorang muslim. Oleh karenanya ia bukanlah penganut dari agama yang diridhai oleh Allah padahal Allah tidak meridhai kecuali Islam”
Sedangkan pengertian Islam menurut istilah adalah agama yang didasarkan pada lima pilar, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, mengelola zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Islam yang dipahami sebagai satu bentuk ilmu pengetahuan merujuk pada pengertian keutuhan seluruh sistem pemikiran ajaran yang terkandung dalam Islam. Dalam hal ini pemahaman tentang Islam dibangun dan dikembangkan berdasar tafsiran atau interpretasi manusia khususnya umat Islam dari makna atau maksud yang terkandung dalam ajaran Islam.
Dalam Al-Qur’an dan hadits yang merupakan sumber pokok ajaran Islam dapat ditemukan pembahasan semua aspek yang ada dalam semesta raya dan kehidupan makhluk yang ada di dalamnya, bahkan tentang negeri yang belum diketahui manusia sebelum mereka meninggal dunia, yaitu akhirat.

B. Urgensi Studi Islam

Saat ini umat islam sedang menghadapi tantangan dari kehidupan dunia dan budaya modern, studi keislaman menjadi sangat urgen. Studi islam dituntut untuk membuka diri terhadap masuknya dan digunakannya pendekatan- pendekatan yang bersifat objektif dan rasional. Dan secara bertahap meninggalkan pendekatan yang bersifat subjektif doktriner. Proses pengajaran islam hingga saat ini belum tersusun secara sistematis dan belum disampaikan menurut prinsip, pendekatan, dan metode yang direncanakan dengan baik.

Urgensi studi Islam yang demikian dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut:

1. Umat Islam saat ini pada kondisi yang problematis.
Saat ini umat Islam masih berada dalam posisi pinggiran (marginal) dan lemah dalam segala bidang kehidupan sosial budaya. Dalam kondisi ini, umat Islam harus bisa melakukan gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep pemikiran yang cemerlang dan operasional untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan tersebut.

2. Umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis tersebut.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal dengan era globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya jarak hubungan komunikasi antar bangsa dan budaya umat manusia. Pada suasana semacam ini tentunya umat many membutuhkan adanya aturan-aturan, nilai-nilai, dan norma-norma serta pedoman dan pandangan hidup yang universal dan diakui atau diterima oleh semua bangsa. Masalahnya adalah “darimana sumber aturan ini dan norma serta pedoman hidup yang universal itu diperoleh?” Umat manusia dalam peradaban dan kebudayaan memang telah berhasil menemukan aturan, nilai, dan norma sebagai pedoman dan pegangan hidup, yang berupa agama, filsafat serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Ruang Lingkup dalam Studi Islam

Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi saja, namun mengenai berbagai macam segi dari kehidupan manusia. Membahas studi Islam, bukan berarti hanya mempelajari tentang tata cara shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Namun juga hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari manusia, baik untuk kaum muslimin sendiri maupun non muslim.
Studi Islam merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana memahami Islam secara sederhana dan elastis tanpa mendoktrin antara satu sama lain walaupun mengalami perbedaan dan berfikir sangat beda dalam memahami Islam secara konseptual. Islam agama yang indah yang mengatur semua yang terjadi di dalam kehidupan yang memiliki pedoman Al-Qur’an dan Hadis. Ruang lingkup metodologi studi Islam merupakan suatu pemikiran yang mengajak untuk berfikir secara kritis dan sistematis. Ruang lingkup metodologi studi Islam merupakan suatu hal yang membahas bagaimana cara mencari solusi dari masalah-masalah yang terkait dalam masyarakat dengan memecahkan masalah tersebut dengan kajian-kajian yang mempunyai bermacam-macam analisis yang dijadikan satu kesatuan melalui pendapat-pendapat pemikiran yang kemudian dianalisis agar mendapatkan pemecahan masalah-masalah dengan baik sehingga tidak menimbulkan permusuhan dan perselisihan.
Studi Islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran Islam yang dipraktikkan dalam sejarah kehidupan manusia, sedangkan pengetahuan agama merupakan pengetahuan yang sepenuhnya diambil dari ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya secara murni tanpa dipengaruhi oleh sejarah, seperti aqidah, ibadah, membaca Alqur’an, dan akhlak. Agama sebagai objek studi, minimal dapat dilihat dari sisi:

a. Sebagai doktrin dari Tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah final dalam arti absolut, dan diterima apa adanya.
b. Sebagai gejala budaya, yang berarti seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman orang terhay doktrin agamanya.
c. Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam.

2 Mar 2022

Islam Sebagai Doktrin dan Islam Sebagai Way of Life

Doktrin berasal dari bahasa inggris yaitu doctrine yang berarti ajaran. Doktrin sendiri lebih dikenal dengan ajaran yang sifatnya absolute (mutlak) yang bisa juga di maknai dengan ajaran yang tidak boleh diganggu gugat. 
Pengertian dari doktrin sendiri adalah ajaran-ajaran atau asas untuk mendirikan suatu agama atau organisasi lain yang ajarannya bersifat absolute dan tidak bisa diganggu gugat. 

Dalam trilogi doktrin islam terdapat beberapa bagian. berikut triloginya beserta penjelasannya 

a. Islam, menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW dengan anggota zahir. Rukun islam ada 5 yaitu ; 

-mengucapkan 2 kalimat syahadat 

-mendirikan shalat 5 waktu 

-menunaikan zakat 

-puasa setiap bulan Ramadhan 

-melaksanakan ibadah haji, apabila mampu, cukupnya bekal, amannya perjalanan, dan sempat waktunya 

b. Iman, meyakini dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Rukun iman ada 6, yaitu : 

-beritiqad atau percaya adanya Tuhan Allah Ta'ala yang Esa 

-beritiqad atau percaya adanya malaikat Allah Ta'ala 

-beritiqad atau percaya adanya kitab-kitab Allah Ta'ala 

-beritiqad atau percaya adanya utusan-utusan Allah Ta'ala 

-beritiqad atau percaya adanya hari kiamat (hari rusaknya alam dunia ini) 

-beritiqad atau percaya adanya baik dan buruk itu ciptaan Allah Ta'ala 

c. Ihsan, hendaknya kita menyembah Allah seakan-akan kita melihat-Nya, sebab meski kita tidak bisa melihat-Nya, Allah pasti melihat kita.




Pada hakikatnya, islam tidak hanya membawa ajaran-ajaran yang mengenal satu segi saha, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Karna itu, islam kerap disebut sebagai way of life atau jalan hidup atau juga bisa disebut dengan pedoman hidup. 

Berikut beberapa prinsip islam sebagai way of life : 

-sesuai fitrah kita sebagai makhluk hidup 

-seimbang dunia akhirat, dianjurkan untuk seimbang dan tidak boleh berat hanya pada 1 sisi saja. 

-sesuai kondisi zaman, karna setiap zaman memiliki kondisi nya masing-masing sehingga kita harus mampu untuk menyesuaikannya. 

-tidak mempersulit, karna islam adalah agama yang mudah 

-sesuai perkembangan IPTEK 

-orientasi masa depan lebih baik 

-persamaan derajat 

-adil

16 Feb 2022

MANUSIA DAN AGAMA



Manusia ada dua kemungkinan mau hidup beragama atau tidak. Kemungkinan tersebut menurut dengapa apa yang diartikannya sendiri, yang pertama apabila agama itu hanya dijadikan sebagai formalitas saja, orang bisa saja tidak beragama. Yang kedua dalam segi rohani, sebenernya setiap orang pasti membutuhkan agama.

A. Manusia dalam Al-Qur'an: Terbagi menjadi tiga, yaitu basyar, nas, dan insan. Ketiga-tiganya mempunyai makna yang sama yaitu manusia, yang membedakannya adalah tingkatan manusia tersebut.

1. Basyar

-Basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. 

-Menunjuk kepada proses kejadian manusia dengan tahapan-tahapannya sehingga mencapai tahap kedewasaan.

2. Insan

-Insan terambil dari kata ins yang berarti jinak, harmonis, dan tampak.

-Menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga, yang membedakan satu orang dengan yang lainnya akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan.


B. Manusia Menurut Para Tokoh:

1. Sokrates mendekati manusia sebagai individu, sementara Plato melihat manusia dari sudut kehidupan sosial dan politiknya

2. Sastrapratedja: manusia adalah makhluk yang historis.

3. Comte: mengenal diri manusia adalah mengenal sejarah. Manusia tidak cukup apabila hanya dilihat dari sudut fisika, kimia, dan biologi saja.

4. Ernest Cassirer: manusia tidak dapat didefinisikan berdasarkan sifat metafisik dan fisiknya. Ciri utama manusia terletak pada karyanya.


C. Bahan Penciptaan Manusia

Unsur materi penciptaan manusia telah dijelaskan dalam Al-Quran Surah As-Sajadah:7-8, yaitu berupa tanah. Sedangkan secara non materi, manusia spiritual membutuhkan nafkah.


D. Beberapa Teori Tentang Agama

1. Edward B. Taylor (1833-1917): Teori Animisme dan Evolusi Agama. Tiga tahap perkembangan evolusi agama dari animistik, politeistik ke monoteistik.

2. J.G. Frazer (1854-1941): Teori Magis. Magis adalah tindakan manusia untuk mencapai suatu maksud dengan melalui kekuatan gaib—luar biasa yang ada di alam.

3. Emile Durkheim (1859): Teori Sentimen Kemasyarakatan. Agama muncul karena adanya getaran jiwa yang berupa rasa cinta terhadap masyarakatnya. Totem merupakan benda-benda keramat sebagai lambang suatu masyarakat.

4. Andrew Lang (1844-1912): Teori 'Ur Monoteisme'. Keyakinan adanya dewa tertinggi yang dipandang sebagai Pencipta alam, penjaga ketertiban alam dan kesusilaan.


E. Agama dalam Terminologi Islam

Dalam bahasa Arab, agama disebut dengan Din:

1. Kekalahan dan penyerahan diri pada pihak yang lebih berkuasa.

2. Ketaatan, penghambaan bagi pihak yang lemah kepada pihak yang punya kuasa.

3. Undang-undang hukum pidana, perdata, peraturan yang berlaku dan ditaati 

4. Peradilan, perhitungan atau pertanggungjawaban, pembalasan, vonis, dan sebagainya.


F. Unsur-unsur agama: Emosi keagamaan, Upacara keagamaan, Tempat dan peralatan peribadatan, Kelompok Penganut, Sistem keyakinan


G. Fungsi Agama

1. Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional, pelipur lada, dan rekonsiliasi disaat manusia menghadapi ketidakpastian dan frustasi.

2. Agama menyajikan sarana hubungan transendental melalui amal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitas baru yang menyegarkan.

3. Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang nilai-nilai.

4. Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi, dan mensucikan nilai dan norma masyarakat.

5. Agama memberikan status atau identitas baru dalam pertumbuhan dan siklus perkembangan individual melalui berbagai krisis rites.

9 Feb 2022

BIOGRAFI SAYA

Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh
 
       Hai semua, perkenalkan nama saya Yulianto Edi Kurniawan biasa dipanggil EDI. Saya lahir di kabupaten Boyolali yang terkenal dengan produksi susu sapi dan olahan susu seperti yogurt, tahu susu dan lain lain. Umur saya sekarang 22 tahun di tanggal 5 Juli besok.
 
        Saya anak pertama dari 2 bersaudara, yang mana adik saya laki laki bernama Putra Almukromin. Menjadi anak pertama membuat saya menjadi pribadi yang mandiri, tegas, juga disiplin. Alamat rumah saya di Puluhkadang RT 05 RW 01 Mojolegi Teras Boyolali.
 
      Dalam hal pendidikan, saya pernah menempuh pendidikan di SDN Mojolegi. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP N 1 Teras Boyolali. Selanjutnya sekolah menengah atas di SMK N 1 Mojosongo Boyolali. Dan sekarang saya sedang menempuh pendidikan di UIN Raden Mas Said SURAKARTA.
 
        Di kampus saya mengambil jurusan Sastra di Fakultas Adab dan Bahasa, yang mana di dalam program studi Sastra Inggris. Menurut saya dijaman sekarang bahasa inggris sangat diperlukan karena selain menjadi bahasa internasional yang digunakan hampir diseluruh dunia, saya sendiri sangat suka dengan bahasa inggris dari kecil. Maka dari itu saya mengambil jurusan tersebut. Bukan hanya itu, saya mengambil sastra inggris karena saya suka dengan karya sastra di dunia.
 
   Sejak kecil saya memiliki cita-cita untuk bisa membuat karya saya sendiri, sehingga dapat dikenal meskipun saya nanti tidak ada. Namun keinginan terbesar dalam diri saya adalah membahagiakan orang tua saya salah satunya dengan meningkatkan derajat orang tua saya. Aamiin.. doakan yah teman-teman.
 
   Saya selalu ingat kata-kata Ibu saya yang pernah mengakatan "Never Stop Trying" yang berarti "Jangan Berhenti Mencoba". Kalimat pendek tersebut mempunyai banyak makna karena saya juga mengikuti apa yang dikatakan Ibu saya. Beliau sangat semangat apalagi soal pendidikan. Ibu saya sendiri adalah guru Paud & TK di sebuah sekolah swasta. Beliau juga sangat menginginkan melanjutkan sekolah meskipun sudah mempunyai 2 anak yaitu saya dan adik saya. Maka dari itu, saya harus lebih daripada ibu saya soal pendidikan karena itu termasuk sebagai motivasi saya.

Sekian, dan selamat datang di blog sederhana saya.
 
Wassalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh